Bjorka Balas ‘Penangkapan’ dengan Bocorkan Data 341 Ribu Polisi, Polda Metro Jaya Lakukan Penelusuran

Polda Metro Jaya menangkap pria asal Minahasa, Sulawesi Utara karena melakukan akses ilegal dan mengaku sebagai hacker Bjorka.-MetroTv-

JAMBIKORAN.COM – Dunia siber kembali dihebohkan oleh aksi hacker yang dikenal dengan nama Bjorka.

Sosok ini mengklaim telah membocorkan data pribadi 341.800 anggota Polri di situs netleaks.net pada Sabtu (4/10/2025), sebagai bentuk respons atas klaim kepolisian yang menyebut telah menangkap dirinya.

Aksi tersebut dilakukan tak lama setelah Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial WFT di Minahasa yang diduga sebagai Bjorka.

Namun, melalui unggahannya, hacker tersebut menegaskan bahwa kepolisian telah salah tangkap.

BACA JUGA:Evaluasi Potensi Banjir Dilakukan Akhir Oktober, BPBD Masih Fokus pada Karhutla

BACA JUGA: Main Game Dapat Saldo DANA dari Prism Spark

“Orang yang kalian tangkap sebenarnya hanya menipu banyak orang dengan menggunakan nama saya. Kalian hanya bisa menangkap saya dalam mimpi,” tulis Bjorka dalam pesannya.

Lebih lanjut, Bjorka menyebut kebocoran data tersebut sebagai “kejutan” bagi pihak kepolisian Indonesia yang mengklaim telah berhasil menangkap dirinya.

Ia juga menyindir bahwa sosok yang ditangkap bukanlah dirinya yang asli, melainkan orang yang memanfaatkan nama Bjorka untuk menipu publik.

Data yang diduga bocor mencakup informasi sensitif seperti nama, pangkat, unit kerja, nomor telepon, dan alamat email anggota Polri.

BACA JUGA:5 Dimensi Kepribadian untuk Pahami Diri Lebih Dalam

BACA JUGA:Sita Aset Rp30,1 Miliar

Jika benar, kebocoran ini menjadi salah satu insiden terbesar yang menargetkan aparat penegak hukum di Indonesia.

Polda Metro Jaya melalui Kasubbid Penmas AKBP Reonald Simanjuntak menanggapi pernyataan tersebut dengan hati-hati.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami dugaan kebocoran serta menelusuri jejak digital dari pelaku berinisial WFT.

“Siapa pun bisa menjadi siapa saja di internet. Bisa saja ada Bjorka lain atau akun yang mengaku Bjorka. Hal ini sedang kami dalami lebih lanjut,” ujarnya.

BACA JUGA:Tiga Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara

BACA JUGA:Diduga Sakit Jantung, Ramli Ditemukan Meninggal di Kebun Karet

Meski demikian, kasus ini kembali menyoroti pentingnya keamanan data dan kesiapan lembaga negara dalam menghadapi ancaman dunia siber.

Pakar keamanan digital menilai, jika data yang diklaim bocor benar-benar valid, maka potensi penyalahgunaannya sangat besar, mulai dari penipuan digital hingga serangan siber terhadap institusi kepolisian.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polri terkait kebenaran data yang dibocorkan Bjorka.

Sementara itu, publik masih menunggu pembaruan informasi mengenai hasil penyelidikan dan keaslian data yang beredar di internet. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan