Konsumsi Ganja Diduga Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Konsumsi Ganja Diduga Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Penjelasan Ilmiahnya--

Sebuah penelitian terbaru memunculkan kekhawatiran baru mengenai efek penggunaan ganja terhadap kesehatan metabolik.

Riset yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan The European Association for the Study of Diabetes (EASD) 2025 di Wina, Austria, mengungkapkan adanya hubungan antara penggunaan ganja dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Boston Medical Center, Massachusetts, dengan melibatkan lebih dari 96 ribu pengguna ganja yang datanya dikumpulkan dari 54 institusi kesehatan di Amerika Serikat dan Eropa.

Sebagai pembanding, mereka menganalisis data lebih dari 4 juta individu yang tidak memiliki riwayat penggunaan ganja.

BACA JUGA:Tambah Armada Baru, Pengguna Belum Dikenakan Tarif Khusus Naiki Bus Listrik di Kota Jambi

BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Tanggapi Isu Jasa Doa Online, Sebut Hanya Candaan Lama

Dalam periode pemantauan selama lima tahun, ditemukan bahwa sekitar 2,2 persen pengguna ganja mengalami diabetes tipe 2.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok non-pengguna yang hanya sebesar 0,6 persen.

Meskipun hasil penelitian belum bisa membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, peneliti utama, Dr. Ibrahim Kamel, menyebutkan adanya indikasi kuat bahwa penggunaan ganja berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes.

Salah satu mekanisme yang diduga berperan adalah resistensi insulin akibat stimulasi berlebih pada sistem endokannabinoid, khususnya reseptor CB1.

BACA JUGA:Perusahaan Jepang Kian Minati Pekerja Indonesia, Etos Kerja Jadi Daya Tarik Utama

BACA JUGA:7 Resep Jus Buah Segar untuk Redakan Asam Lambung, Aman dan Menyehatkan!

Selain faktor biologis, gaya hidup pengguna ganja juga menjadi perhatian.

Kebiasaan makan berlebihan atau munchies yang sering muncul setelah mengonsumsi ganja dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan lemak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan