Seri Parenting: Disiplin Tanpa Drama untuk Anak Sensitif, Begini Caranya!

seri parenting: disiplin tanpa drama untuk anak sensitif, begini caranya! jambikoran.com - mendidik anak bukanlah hal yang mudah, apalagi jika sang buah hati memiliki sifat sensitif. anak dengan karakter seperti ini membutuhkan pendekatan khusus agar tetap disiplin tanpa kehilangan rasa aman dan nyaman. disiplin tetap menjadi elemen penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk bagi mereka yang sensitif. namun, bagi banyak orang tua, mendisiplinkan anak dengan karakter emosional tinggi sering kali menjadi tantangan tersendiri. baca juga:gentle parenting dinilai efektif kembangkan kecerdasan emosional anak di era digital baca juga:pertengkaran di lambur berakhir tragis, warga tewas dibacok tetangga anak sensitif cenderung mudah kewalahan, merasakan emosi secara intens, dan sangat peka terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar. mengutip todays parent, anak dengan kepekaan tinggi memiliki sistem saraf yang sangat waspada dan cepat bereaksi terhadap perubahan di sekitar mereka. psikolog elaine aron menyebut bahwa sekitar 20 persen anak memiliki temperamen seperti ini. karena itu, cara pengasuhan dan disiplin untuk anak sensitif harus dilakukan dengan lembut namun tetap konsisten. baca juga:diduga terjatuh dari pompong, warga geragai meninggal tenggelam di sabak timur baca juga:sopir avanza tabrak motor di geragai berikut beberapa cara yang bisa diterapkan orang tua untuk membantu anak sensitif menjadi disiplin tanpa mengurangi kepekaan mereka: 1. terima kepekaan anak langkah pertama adalah menerima sifat sensitif anak apa adanya. jangan berusaha mengubah kepekaan tersebut, karena hal itu juga merupakan kekuatan mereka. alih-alih memandangnya sebagai kelemahan, bantu anak memahami emosinya dan belajar menanganinya dengan cara yang positif. baca juga:ditemukan tak bernyawa di kolam lubuk ruso baca juga:dua pria alami luka bakar serius. mobil terbakar usai isi bbm di spbu pondok meja 2. tetapkan batas yang jelas menurut parents.com, anak sensitif menerima lebih banyak rangsangan dari lingkungan dan bereaksi lebih cepat terhadapnya. karena itu, orang tua perlu membantu mereka menetapkan batas. ciptakan suasana rumah yang tenang dan aman agar anak punya tempat untuk menenangkan diri ketika merasa kewalahan. 3. pujilah usaha, bukan hasil baca juga:polisi telusuri jejak cctv, pembunuhan dosen iak setih setio baca juga:onadio leonardo positif narkoba, pemasok kr diciduk polisi di sunter anak sensitif sangat membutuhkan dorongan positif. beri pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya. apresiasi yang tulus membantu anak memahami bahwa berusaha sudah merupakan pencapaian penting. hindari pujian berlebihan atau tidak tulus karena anak sensitif mudah merasakannya. 4. gunakan sistem penghargaan baca juga:romantis di sumba, sean gelael resmi lamar hana malasan dengan cara unik baca juga:billie eilish donasikan rp197 miliar dan sindir tajam para miliarder di panggung dunia anak sensitif kadang merasa bersalah saat melakukan kesalahan. karena itu, ubah pendekatan disiplin menjadi lebih positif, misalnya dengan sistem penghargaan. dengan cara ini, anak akan lebih termotivasi memperbaiki perilaku tanpa merasa tertekan. namun, orang tua perlu bijak agar anak tidak bergantung pada hadiah. 5. ajarkan mengenali dan mengelola emosi melansir verywell family, anak sensitif perlu diajarkan cara mengenali dan mengelola perasaan mereka. baca juga:baru dua tahun berkarier, boy group toz umumkan resmi bubar baca juga:ikuti tips aman membersihkan telinga orang tua bisa menggunakan “pelatihan emosi” dengan mengajak anak membicarakan perasaannya dan memberi contoh cara menenangkan diri. pendekatan ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua. 6. terapkan konsekuensi logis sama seperti anak lainnya, anak sensitif tetap membutuhkan konsekuensi atas tindakannya. baca juga:diza hazra lantik pejabat baru, pemkot jambi ingin pemerintahan lebih responsif baca juga:ikuti tips aman membersihkan telinga namun, cara menyampaikannya harus lembut dan logis, bukan dengan nada tinggi atau hukuman keras. fokuslah pada penjelasan dan pembelajaran agar anak memahami makna di balik aturan. mendisiplinkan anak sensitif bukan berarti mengubah kepribadiannya, melainkan menuntun mereka agar bisa menyeimbangkan empati dengan tanggung jawab. dengan pendekatan penuh kasih, sabar, dan konsisten, anak sensitif dapat tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan berjiwa hangat. (*) baca juga:sayuran yang tidak baik untuk penderita diabetes baca juga:juventus akhiri tren negatif, dengan kemenangan 3-1 atas udinese

Tag

• # pengasuhan positif
• # pola asuh
• # anak sensitif
• # psikologi anak
• # parenting

Share

• 
• 
• 
• 
•