Mata Berair: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus ke Dokter
Ilustrasi Mata Berair.--Alodokter
JAMBIKORAN.COM - Mata berair adalah kondisi ketika produksi air mata meningkat melebihi kebutuhan. Meski terlihat ringan, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, terutama jika terjadi berulang dan mengganggu aktivitas harian.
Penyebab mata berair bisa beragam, termasuk gangguan medis tertentu yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Salah satu penyebab umum mata berair adalah terganggunya fungsi kelenjar minyak di kelopak mata, sehingga air mata lebih cepat menguap dan memicu mata kering.
Kondisi mata kering inilah yang kemudian merangsang tubuh memproduksi air mata dalam jumlah berlebih. Mata berair juga dapat terjadi akibat penyumbatan pada saluran air mata.
BACA JUGA:Wawako Dorong ASN Manfaatkan Program KPR FLPP
BACA JUGA:PT Surveyor Indonesia Gelar Penjurian Akhir Top 5 Kabupaten & Kota Peserta I-SIM 2025
Selain itu, beberapa faktor lain juga bisa memicu mata berair, antara lain paparan asap, angin, atau cahaya terang, mata lelah, masuknya benda asing atau bahan kimia, flu, alergi, radang kelopak mata, hingga infeksi mata seperti konjungtivitis.
Pada sebagian orang, mata berair dipicu pertumbuhan bulu mata yang tidak normal, efek samping obat-obatan, terapi radiasi, atau penyakit tertentu seperti gangguan tiroid, sinusitis kronis, tumor, hingga Bell’s palsy. Kondisi ini juga lebih sering dialami oleh bayi dan lansia di atas 60 tahun.
Sebagian besar kasus mata berair tidak memerlukan perawatan khusus dan dapat membaik sendiri.
Namun, jika keluhan berlangsung lama atau sangat mengganggu, penanganan khusus mungkin diperlukan. Untuk mata berair akibat pembengkakan, kompres hangat dapat membantu meredakan gejala.
BACA JUGA:RI Dorong Keterlibatan Otoritas Palestina
BACA JUGA:Gaungkan Kebiasaan Baik untuk Anak
Kondisi mata kering dapat ditangani dengan obat tetes mata, sementara mata berair akibat alergi dapat diredakan dengan antihistamin. Bila disebabkan infeksi seperti konjungtivitis, dokter biasanya meresepkan antibiotik.
Pada kasus mata berair yang disebabkan bulu mata tumbuh ke dalam atau benda asing, tindakan medis mungkin diperlukan untuk menghilangkan penyebab iritasi tersebut.
Sementara itu, pada bayi, mata berair umumnya terjadi karena saluran air mata tersumbat.
Meski biasanya membaik sendiri, pijatan lembut di area sudut mata dekat hidung dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, jika tidak ada perbaikan, dokter mungkin menyarankan tindakan operasi kecil.
BACA JUGA: KPK Perpanjang Masa Penahanan Noel
BACA JUGA:Damkartan Kota Jambi Evakuasi Anjing Liar
Secara umum, mata berair tidak membutuhkan penanganan medis mendesak. Namun, bila disertai keluhan lain seperti mata merah, sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan, pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan untuk memastikan penyebab dan mendapatkan terapi yang tepat. (*)