Banyak Ayah Pekerja Masih Malu Mengajukan Cuti demi Anak, Apa Alasannya?
Banyak Ayah Pekerja Masih Malu Mengajukan Cuti demi Anak, Apa Alasannya?--
JAMBIKORAN.COM - Banyak ayah pekerja sebenarnya ingin lebih dekat dengan anak, namun rasa sungkan dan tekanan sosial membuat mereka ragu untuk mengambil cuti.
Sebuah studi yang melibatkan 5.000 ayah pekerja mengungkap bahwa 74 persen ingin menerapkan pola asuh setara dengan pasangan, tetapi masih merasa canggung saat harus meminta izin cuti kepada atasan.
Dalam praktiknya, sejumlah ayah kerap menerima pertanyaan bernuansa meremehkan, seperti menanyakan keberadaan istri atau menyarankan mencari bantuan lain ketika mengajukan waktu untuk mengurus anak.
Situasi semacam ini membuat mereka enggan melanjutkan permohonan cuti meski sebenarnya membutuhkannya.
BACA JUGA:Radang Mata: Jenis, Gejala, dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Berujung Kebutaan
BACA JUGA:Cara Mengobati Benjolan di Kelopak Mata: Bintitan atau Kalazion? Ini Solusi Aman di Rumah
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dua pertiga responden percaya mereka bisa mendapatkan cuti bila benar-benar diperlukan.
Namun, izin tersebut jarang diberikan tanpa proses panjang, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi ayah yang harus berhadapan dengan tuntutan dunia kerja.
Padahal, keterlibatan ayah memiliki peran penting bagi perkembangan anak.
Hambatan yang Dihadapi Ayah dalam Pengasuhan
BACA JUGA:Akan Tingkatkan Kualitas Akademi MU
BACA JUGA:Protes Tuntutan Terlalu Ringan, Kasus Pembunuhan Eli Jumini di Kerinci
Selain tekanan sosial, para ayah juga menghadapi sejumlah hambatan di tempat kerja. Sekitar 24 persen mengaku tidak enak jika harus membebankan pekerjaan pada rekan kerja, sementara 22 persen lainnya khawatir dinilai kurang berdedikasi oleh atasan.
Sebanyak 20 persen masih berhadapan dengan anggapan bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab utama pasangan mereka, sehingga peran ayah dianggap sekunder.