Apa Makna Telinga Berdengung Menurut Islam? Begini Penjelasannya

Makna Telinga Berdengung Menurut Islam-jambi independent -

Hampir semua orang pernah merasakan telinga berdengung.

Nah masalah telinga berdenging baik di sebelah kiri atau kanan umumnya berhubungan dengan kesehatan

Terlebih jika telinga berdenging secara terus menerus dalam jangka waktu lama, maka sebaiknya segera ke klinik atau dokter terdekat. 

Akan tetapi, bagaimana jika telinga berdenging secara tiba-tiba. Dalam islam, ketika telinga berdenging secara tiba-tiba dengan waktu yang tidak lama sekitar beberapa detik. Hal ini memiliki makna tertentu.

Jika telinga tiba-tiba berdengung seperti bunyi 'nging' selama beberapa detik, merupakan peringatan kepada orang yang mengalaminya. 

BACA JUGA:Ini Dia 5 Doa Agar Rezeki Tak Putus,Jangan Lupa Amalkan Setiap Hari agar Mendapat Kemudahan dari Allah!

BACA JUGA:Ini Dia Niat Sholat Dhuha dan Jumlah Rakaatnya Sesuai Sunnah

Peringatan tersebut untuk mengingat kepada Rasulullah SAW. Dan hendaknya orang yang mengalami itu segera membaca shalawati kepada Muhammad SAW.  

Dikutip dari NU Online, Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw sebagai berikut:

 إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر 

“Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah saw), membaca shalawat kepadaku, dan mengucapakan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin (Semoga Allah swt mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)”. (H.R. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabarani)

Dalam mengomentari sabda di atas, az-Zaila’i menyatakan bahwa dalam hadits tersebut mengandung bahwa tidak hanya sekedar mengingat Rasulullah saw tetapi juga bershalawat kepadanya dan mengucapkan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin.

 قَالَ الزَّيْلَعِيُّ فِيهِ  عَدَمُ الْاِكْتِفَاءِ بِالذِّكْرِ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهِ (وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْر

 “Az-Zaila’i berkata, dalam hadits ini tidak cukup (bagi orang yang telinganya berdengung) hanya dengan mengingat Rasulullah saw saja sehingga ia bershalawat kepadanya (dan hendaknya membaca: dzakarallahu man dzakarani bi khairin)”.  (Abdurrauf al-Munawi, Faidlul-Qadir, Bairut-Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1415 H/1994 M, juz, 1, h. 511) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan