PBB Desak Israel Setop Perang

Bangunan-bangunan yang hancur terlihat di Gaza City pada 26 Februari 2024.-Dimas-Antaranews.com

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melayani orang-orang yang membutuhkan dengan sumber daya yang ada," kata dia.

BACA JUGA:Arab Saudi Resmi Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

BACA JUGA:KPU dan Bawaslu Perlu Telusuri Kenaikan Drastis Suara PSI

"Kami dibutuhkan di sini. Kami membutuhkan orang-orang di sini untuk membela harapan dan martabat manusia," ia menambahkan.

Krisis Kelaparan di Gaza

Jika tak lebih banyak bantuan mengalir ke Gaza, para pejabat PBB memperingatkan akan terjadi krisis kelaparan yang menakutkan.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa enam bayi telah meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi, kata laporan OCHA.

Rumah sakit yang terkepung terus bergulat dengan penggerebekan dan serangan, menurut para dokter yang terjebak di daerah kantong tersebut dan terus melayani pasien sebaik mungkin.

Ketika pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit bertahan di tengah penggerebekan dan kekurangan pasokan penyelamat nyawa, pusat kesehatan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Jabalya, di Gaza utara, menerima rata-rata setiap hari 100 hingga 150 pasien yang menderita hepatitis A.

Sementara itu, pengiriman bantuan terhenti di perlintasan perbatasan dengan Mesir dan Israel. Laporan media menunjukkan bahwa warga sipil Israel mencegah truk memasuki Gaza di penyeberangan Kerem Shalom.

Bantuan Terhambat

PBB mengatakan keputusasaan di kalangan warga Gaza telah berlipat ganda ketika bantuan mengalir ke daerah kantong tersebut. Para pejabat PBB menyatakan bahwa pengiriman yang terbatas saat ini bahkan tidak memenuhi kebutuhan minimum.

Pekan ini, dilaporkan bahwa lebih dari 100 orang tewas di Kota Gaza, ketika truk bantuan berusaha mengirimkan makanan dan pasokan penyelamat lainnya di dekat pos pemeriksaan Israel.

Laporan awal dari Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel telah menembaki ribuan orang.

Angkatan Pertahanan Israel mengatakan tentara melepaskan tembakan sebagai 'respons terbatas' untuk menghalangi massa memasuki pos pemeriksaan mereka.

Tag
Share