Harga Cabai Masih Mahal, Stok Diambil dari Luar Daerah
MASIH TINGGI: Seorang pedagang cabai di pasar tradisonal Kota Jambi, melayani pembeli. Semenatra harga cabai menjelang Ramdan ini masih tergolong tinggi.-Nurdiana Wanti/Jambi Independent -Jambi Independent
Sebelumnya, harga cabai merah sangat ramah di kantong masyarakat kecil, di mana berkisar dari Rp18.000 hingga Rp24.000 perkilo.
Seorang pembeli cabai di pasar, mengutarakan keresahannya mengenai kenaikan harga cabai ini. Karena cabai yang dibeli dengan harga yang melambung tinggi.
BACA JUGA:Bukber Dapur Ramadan di Hotel Rumah Kito, Beli 10 Gratis 1 dan Dapatkan Doorprizes Menarik
BACA JUGA:Generasi Muda dan Yayasan AHM Berkolaborasi Bangun Negeri
Meski begitu, ia tetap membeli cabai dengan harga yang telah ditentukan penjual, demi kebutuhan sehari-hari.
“Walaupun cabai ini naik, saya tetap beli sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,” terang Harbeng Masni, seorang pembeli, kemarin 5 Maret 2024.
Dia juga mengatakan dan meminta pemerintah, terutama anggota DPR turun ke lapangan langsung. Guna melihat dan mendengar bagaimana keluhan juga keresahan masyarakat mengenai harga bahan pokok yang naik.
“Saya harap pemerintah memperhatikan harga bahan pokok, tidak hanya cabai. Mestinya menteri perdagangan itu bisa mengendalikan harga, supaya rakyat tidak menderita,” tegasnya.
BACA JUGA:Inzaghi Sanjung Semua Pemain
BACA JUGA:Malam yang Luar Biasa
Kenaikan harga cabai di bulan puasa mendatang, tidak dapat diprediksi bakalan stbail, turun, atau bahkan terus naik tanpa batas.
“Saya juga gak tau, soalnya cabai ini suka buat kejutan. Kadang naik, kemarin bisa kisaran 50-an, paginya sudah mencapai 70-an dan bahkan sampai 80-an,” beber penjual cabai, Yani.
Akibat dari inflasi, bahan pokok terus melambung tinggi. Bahkan penjual dan pembeli sudah lupa dengan rasa cabai yang dulunya normal, dan terkesan sangat murah.
“Sekarang udah gak pernah nyicip cabai 20 ribu, akhirnya sudah lupa,” tutup Yani.(mg03/zen)