Tingkatkan Keimanan Lewat Kajian Termasuk Setor Hafalan Alquran
Suasana kajian agama di Masjid Agung Alfalah Jambi, untuk meningkatkan keimanan.--
Jambi – Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh umat Islam.
Bulan inilah semua orang mengejar keberkahan dan pahala, yang bisa dinikmati dan dikerjakan sebulan saja dalam setahun.
BACA JUGA:Benarkah Bisa Bikin Batal? Ini Dia Hukum Menelan Ludah Saat Puasa
BACA JUGA:Tips Berkendara Aman dan Nyaman Saat Puasa, Dari Honda Sinsen
Untuk meningkatkan semangat dalam meraih pahala dalam bulan suci Ramadan, tentu saja butuh dikuatkan oleh orang lain, lingkungan yang mengerti agama, teman yang bisa mengajak untuk terus beribadah kepada Allah.
Di Masjid Agung Al Falah, setiap hari diadakan kajian selama bulan Ramadan.
Di mana bisa mengisi waktu luang guna menunggu waktu berbuka, meningkatkan keimanan, juga menambah relasi dengan teman yang sefrekuensi.
Berbeda dengan hari biasa, di mana kajian tidak dilakukan setiap hari. Melainkan di hari tertentu saja, seperti pada hari Kamis.
Kajian di masjid Agung ini mendatangkan Ustadz, untuk memberikan tausiah. Ustadz yang mengisi kajian, berbeda-beda setiap harinya dengan tema yang berbeda pula.
“Setiap hari kajian kalau bulan Ramadan, hari ini tadi diisi oleh Ustadz Amin, seperti tema Tanda-tanda Kebaikan dari Allah Kitab Washiyatul Mustofa,” jelas Ani, salah satu peserta kajian.
Kajian ini diadakan oleh Majelis Ta’lim Quran (MTQ). Selain mengadakan kajian, majelis ini juga memiliki program setoran bacaan Al-Quran untuk pesertanya. 1 orang 1 juz Al Quran dalam sehari.
Setiap hari mulai dari pukul 5 subuh sampai pukul 5 sore, dengan waktu yang fleksibel, bisa dilakukan pukul berapa saja.
Dalam kegiatan ini, diadakan khusus untuk perempuan saja. Kajian untuk laki-laki di waktu dhuha belum ada di masjid ini.
Program ini sudah dilakukan dari tahun sebelumnya, setiap hari di bulan Ramadan. Dimulai pada pukul 9 pagi sampai 11 siang, sebelum salat dzuhur.
“Kajian ini sudah ada dari lama, saya ikut kajian dhuha pada bulan Ramadan, kurang lebih sudah 3 tahun,” beber Ani.
Selain peserta majelis, jika ada orang lain yang mau ikut kajian dhuha selama bulan Ramadan ini juga diperkenankan untuk ikut.(mg03/zen)