Unja Beri Pendampingan Mahasiswa, Kasus Magang di Jerman
Rektor Universitas Jambi Prof Helmi-Dok/Jambi Independent -Jambi Independent
Pada Desember 2023 peserta yang mengikuti magang di Jerman tersebut pulang secara bertahap kembali ke Jambi dalam kondisi sehat.
Seorang mahasiswa korban program Ferienjob di Jerman berinisial N, kini berani mengungkapkan bahwa dirinya selama magang di sana tidak sesuai atau berbeda dengan jurusannya kuliah.
BACA JUGA:Ganjar: Kami Ingin Selamatkan Demokrasi
BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Yakini Mampu Menangkan Gugatan di MK
"Saya selama magang mengaku menjadi kuli panggul perusahaan logistik di Kota Bremen, Jerman bukan magang di tempat yang sesuai ilmu yang dituntutnya selama kuliah di salah satu fakultas di Unja," kata N kepada media.
Dia juga mengatakan bahwa selama tiga bulan bekerja di Jerman hanya menjadi kuli angkat paket di perusahaan logistik internasional.
"Kerjaan kami cuma jadi kuli angkat paket, mobil kontainer datang kita bongkar dan kita naikan conveyor," kata mahasiswa Unja yang ikut program Ferienjob itu.
Selain itu, ada juga mahasiswa yang pekerjaannya memindahkan dari conveyor dimasukkan ke mobil container untuk didistribusikan.
BACA JUGA:Yusril Yakin MK Tolak Permohonan Ganjar-Mahfud
BACA JUGA:Sambut Nuzul Quran, SAH Tegaskan Al Quran sebagai Panduan Hidup Umat
"Itulah kerjaan kami, cewek cowok tidak ada perbedaan, paket itu ada yang seberat 30 kilogram(kg) dan 40 kg, dan kami di sana diawasi pengawas dan tidak boleh saling membantu," kata mahasiswa berinisial N itu. Kemudian dirinya juga menjelaskan bahwa banyak mahasiswa yang jatuh sakit pada minggu pertama bekerja menjadi kuli angkut di perusahaan Jerman.
"Intinya magang di sana tidak sesuai ekspektasi kami, walaupun pihak agensi sudah mengatakan bahwa kami magang untuk pekerjaan nonskill cuma kalau kerjaan seperti tidak masuk akal," katanya.(eri)