Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Ruku–ruku (Ocimum tenuiflorum Linn)

Oleh: Dwi Nur Azizah--

Uji daya hambat dilakukan untuk melihat aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi Ruku – ruku yang dilihat dari terbentuknya zona bening. Dari hasil pengamatan aktivitas daya hambat yang telah dilakukan terhadap ekstrak dan fraksi, didapatkan hasil bahwa ektrak Ruku-ruku memiliki aktivitas antibakteri sebesar 4,32 mm (lemah) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa sedangkan pada bakteri Escherichia colimemiliki daya hambat sebesar 6,05 mm (sedang). 

BACA JUGA:Minta Masyarakat Ikut Awasi Pendistribusian Logistik Pemilu di Bungo

BACA JUGA:33 Desa Gelar Pilkades Serentak Di Wilayah Muaro Jambi

Pada pengujian antibakteri terhadap fraksi etil asetat Ruku-ruku didapatkan hasil sebesar 7,90 mm (sedang) pada bakteri Pseudomonas aeruginosa sedangkan pada bakteri Escherichia colisebesar 10,75 mm (kuat). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa zona hambat yang terbentukpada bakteri Escherichia coli lebih besar dibandingkan pada bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan sensitifitas pada bakteri (Sutiknowati,2016). 

Fraksi etil asetat Ruku – ruku memiliki aktivitas antibakteri paling besar baik pada bakteri Pseudomonas aeruginosa maupun Escherichia coli, hal ini disebabkan karena fraksi etil asetat Ruku-ruku mengandung senyawa flavonoid, alkaloid dan fenol. Flavonoid mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak dinding bakteri yang terdiri atas lipid dan asam amino (Ernawati, 2015). 

Selain adanya senyawa flavonoid yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, fraksi etil asetat diketahui positif mengandung senyawa fenol.

Senyawa fenol diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri pula dengan cara mendenaturasi protein sel ikatan hidrogen yang terbentuk antara fenol dan protein sehingga mengakibatkan struktur protein pada bakteri rusak.alkaloid juga memiliki kemampuan antibakteri dengan mengganggu integritas komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri. 

BACA JUGA:KPU RI Kirim 4.280 Bilik Suara ke Bungo

BACA JUGA:Fasha Resmikan Inovasi BANG GEMPA

Peptidoglikan merupakan komponen penyusun dinding sel bakteri sehingga adanya gangguan tersebut akan menyebabkan lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel (Rahmawati & Bintari, 2014).

Daftar Pustaka 

Agustina, E., Andiarna, F., Lusiana, N., Purnamasari, R., & Hadi, M. I. (2018). 

Identifikasi Senyawa Aktif dari Ekstrak Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) 

dengan Perbandingan Beberapa Pelarut pada Metode Maserasi. BIOTROPIC 

The Journal of Tropical Biology, 2(2). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan