Ingatan Aji Belum Pulih, Kasus Korban Pengeroyok di Depan Kantor Gubernur

Reporter: Elvina Desti Saputri |

Editor: Finarman |

Jumat , 26 Apr 2024 - 19:54

RAWAT JALAN: Tim kuasa hukum Muhammad Rasyad Ramzi, menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu. Kondisi terkini ingatan korban pengeroyokan belum pulih. -Dok/Jambi Independent -Jambi Independent

ingatan aji belum pulih, kasus korban pengeroyok di depan kantor gubernur                            jambi - muhammad rasyad ramzi atau yang lebih dikenal aji, seorang pemuda yang merupakan korban pengeroyokan di depan rri jambi, saat ini masih menjalani rawat jalan di rumah sakit.
sausan, pengacara korban saat ditemui di polsek telanai, pada jumat 26 april 2024, mengungkap kondisi terkini aji, setelah koma selama enam belas hari.
"saat ini korban sudah minta pulang, atau menjalani rawat jalan," kata dia.
sausan mengatakan bahwa kondisi ingatan aji saat ini belum pulih, dokter mengatakan bahwa kemungkinan ingatan aji akan pulih setelah enam bulan.
baca juga:hakim jatuhkan vonis berbeda, kasus senior bunuh santri di ponpes tebo 
baca juga:pj bupati bachyuni hadiri sosialisasi program strategis nasional, bakal untungkan kabupaten muaro jambi
"korban manggil bapaknya itu ibu, terus, bilang handphone itu telkomsel," sebutnya.
selain itu, kanit reskrim polsek telanaipura, iptu lumban raja, saat dikonfirmasi pada jumat 26 april 2024, mengatakan bahwa hingga saat ini proses laporan tersebut masih berjalan.
"laporannya masih berjalan, akan kita infokan apabila ada perkembangan terbaru," kata dia.
sebelumnya, laila ibu korban, pada rabu, 17 april 2024 lalu mengatakan bahwa, aksi pengeroyokan yang dilakukan terhadap anaknya, merupakan tindakan yang sadis, karena menyebabkan anaknya koma di rumah sakit rsud raden mattaher jambi, hingga belasan hari.
baca juga:dewan minta walikota sungai penuh bertindak tegas, beri sanksi dinas pu dan kontraktor proyek jalan rusak
baca juga:usulan kebutuhan pns dan pppk diperpanjang hingga 30 april 2024
"itu sama dengan membunuh, karena kenapa kepala anak saya diinjak-injak sampai pendarahan, cacat sampai dioperasi seperti itu. ada pembekuan darah, kepala juga bocor, manusia tidak seperti itu," kata dia.
laila turut mengatakan bahwa, sang anak masih terbaring di rumah sakit. aji mengalami pembekuan darah di otak, sehingga telah menjalani operasi. aji baru sadar diri tadi malam, yang artinya aji telah koma selama 16 hari. 
"dari tanggal 1 april koma, baru malam tadi melek itu pun belum bisa apa-apa, belum bisa berbicara, sampai hati, manusiawi tidak" ujarnya.
"setelah sadar dia tidak tahu apa-apa, melihat tante dan kawannya menangis melihatnya karena tidak tahu lagi siapa, kedepan saya tidak tahu lagi anak saya nasibnya seperti apa," tambahnya.
baca juga:jangan takut ketinggalan, cek jadwal keberangkatan pesawat jambi-jakarta sabtu 27 april 2024
baca juga:rekomendasi camilan sehat yang dapat dikonsumsi sebelum olahraga
laila menjelaskan, pihak keluarga pelaku tidak menunjukkan itikad baik terhadap kasus tersebut. sebab belasan hari di rumah sakit, keluarga pelaku tidak ada satupun yang berkunjung ke rumah sakit, untuk melihat atau menjenguk keadaan aji yang terbaring koma. biaya pengobatan pun masih ditanggung sendiri.
"tidak ada ( keluarga pelaku) yang menemui satupun. masih sendiri (biaya pengobatan). tidak ada itikad baik sama sekali," jelasnya.
laila meminta agar kapolda jambi memberikan keadilan terhadap aji. sebab keluarga tidak terima pelaku hanya 2 orang, dan sudah jelas semua yang hadir di lokasi kejadian merundung anaknya.
"saya minta hukum yang berlaku dan seadil-adilnya untuk anak saya, aji," tuturnya. (eri/ira)