Mengenal Tradisi Makan Senampan, Pada Halal Bi Bahalal LAM Kota Jambi

Reporter: Ninik Diana Lestari |

Editor: Rizal Zebua |

Minggu , 05 May 2024 - 20:02

TRADISI: Suasan makan senampan pada halal bi halal LAM Kota Jambi.-NINIK DIANA LESTARI/Jambi Independent -Jambi Independent

JAMBI - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi merayakan keharmonisan dengan Pemkot Jambi, melalui halal bi halal di Kantor LAM Kota Jambi pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Sederet tokoh penting memenuhi panggung kebersamaan ini, dengan kehadiran Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, Pj Walikota Jambi, Sri Purwaningsih dan lainnya.

Kegiatan acara ini diisi dengan diadakannya makan bersama antara pemangku-pemnagku adat melayu Jambi, datuk dan datin, serta pemangku-pemangku kepentingan negara, khususnya daerah Jambi.

Kekhasan dan keunikan dari acara ini juga menjadi sorotan, yang mana ini terletak pada sajian makanan yang disajikan secara unik dengan menggunakan nampan.

Datuk Bakhtiar Zenti, Wakil Ketua Bidang Seni, Budaya Wisata dan Acara Adat LAM Kota Jambi menyebutkan, bahwa acara ini dinamakan tradisi makan senampan, yang sudah ada sejak abad ke-4 masehi.

“Acara ini adalah adat turun temurun yang sudah ada sejak dari abad ke-4 masehi,” paparnya.

Makan senampan adalah kegiatan makan bersama yang di lakukan dengan cara manaruhkan makanan, dalam satu nampan yang sama.

Yang mana seluruh lauk pauk dan nasi didiletakkan dalam satu nampan, yang biasanya akan disantap oleh dua sampai empat orang.

Tradisi makan senampan ini memiliki makna ‘duduk samo rendah tegak samo tinggi’, atau bisa diartikan untuk mengingatkan kita akan esensi kesetaraan di hadapan Sang Pencipta.

Selain itu tradisi makan senampan ini juga akan menjadikan suasana hangat dalam suatu acara. Di mana kegiatan makan ini mengaharuskan kita untuk saling bercengkrama dan saling berbagi makanan.

mengenal tradisi makan senampan, pada halal bi bahalal  lam kota jambi                            jambi - lembaga adat melayu (lam) kota jambi merayakan keharmonisan dengan pemkot jambi, melalui halal bi halal di kantor lam kota jambi pada sabtu, 4 mei 2024. 
sederet tokoh penting memenuhi panggung kebersamaan ini, dengan kehadiran sekda provinsi jambi, sudirman, pj walikota jambi, sri purwaningsih dan lainnya.
kegiatan acara ini diisi dengan diadakannya  makan bersama antara  pemangku-pemnagku adat melayu jambi,  datuk dan datin, serta pemangku-pemangku kepentingan negara, khususnya daerah jambi.
kekhasan dan keunikan dari acara ini juga menjadi sorotan, yang mana ini  terletak pada sajian makanan yang  disajikan secara  unik dengan menggunakan nampan. 
baca juga:penjualan daging ikan sepi peminat harga mulai turun
baca juga:pj walikota jambi cek bawang asal brebes, untuk kendalikan harga bawang merah di kota jambi
datuk bakhtiar zenti, wakil ketua bidang seni, budaya wisata dan acara adat lam kota jambi menyebutkan, bahwa acara ini dinamakan tradisi makan senampan, yang sudah ada sejak abad ke-4 masehi.  
“acara ini adalah adat turun temurun yang sudah ada sejak dari abad ke-4 masehi,” paparnya.
makan senampan adalah kegiatan makan bersama yang di lakukan dengan cara manaruhkan makanan, dalam satu nampan yang sama. 
yang mana seluruh lauk pauk dan nasi didiletakkan dalam satu nampan, yang biasanya akan disantap oleh dua sampai empat orang.
baca juga:imbau petani tebus pupuk subsidi yang berlimpah
baca juga:pj bupati bachyuni buka acara sosialisasi adminduk kades se-kabupaten muaro jambi
tradisi makan senampan ini memiliki makna ‘duduk samo rendah tegak samo tinggi’,  atau bisa diartikan untuk mengingatkan kita akan esensi kesetaraan di hadapan sang pencipta.
selain itu tradisi makan senampan ini juga akan menjadikan  suasana hangat dalam suatu acara. di mana kegiatan makan ini mengaharuskan kita untuk saling bercengkrama dan saling berbagi makanan.
tak hanya itu, tradisi unik ini juga memiliki makna tersirat lain yang teletak pada, ketika kita diharuskan untuk makan menggunakan tangan dan tanpa menggunakan alat makan lainnya.
ini memiliki makna di mana ketika kita makan dengan menggunakan lima jari, maka kita sadar bahwa  rezeki yang kita dapatkan itu berasal dari lima arah, yang mana  lima arah yang dimaksudkan adalah dari solat lima waktu.
baca juga:perlu mobilisasi triliunan dolar as atasi perubahan iklim
baca juga:harga tbs turun, pengepul bingung, sulit cari pelanggan
“tradisi makan senampan adalah cerminan kekayaan budaya dari tanah jambi yang tak ternilai harganya. sebuah warisan leluhur yang harus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai tonggak sejarah yang abadi,” tutupnya.(mg01/zen)