BACA JUGA:Tenang Cancer, Menurut Ramalan Hari Ini Kamu akan Beruntung
BACA JUGA:Simak! Ini 5 Kegiatan yang Bisa Meningkatkan Daya Ingat, Apa Saja?
Setelah keluar dari pesantren, Bahar hidup di lingkungan yang buruk. Setiap malam ia mabuk, berjudi. Ia memenangkan perjudian, dengan uang tersebut ia hidup dengan berkecukupan.
Memenangkan judi tersebut secara berturut-turut. Lawannya resah dengan kemenangan anak muda bernama Bahar, hingga melakukan hal curang, agar Bahar tak pernah menang lagi.
Bahar pindah dari kota satu ke kota lainnya. Bahar sempat menjual jasanya membawakan barang-barang orang di pasar, ia mengontrak di dekat sana. Bahar hidup bertetangga dengan kontrakan lainnya.
Meski Bahar terlihat seperti preman, ia terlihat peduli dengan tetangganya. Salah satu janji ia kepada Buya, agar hidup rukun dengan tetangga.
BACA JUGA:Diprediksi Suhu Panas di Indonesia Hingga Agustus 2024, Begini Penjelasan BMKG
BACA JUGA:Gimana Sih Kalo Zodiak Mu Berteman dengan Zodiak yang Sama? (Part 3)
Meski banyak tetangga yang membicarakannya, Bahar tetap bersikap baik dan peduli ketika tetangganya kesulitan.
Suatu hari ketika salah satu anak dari tetangga kontrakannya sakit, Bahar tanpa pikir panjang membantu mereka dengan memberikan biaya pengobatan.
Selain itu Bahar juga menukar atap tetangganya yang bocor dengan atapnya yang bagus. Ia rela kontrakannya basah ketika hujan, asalkan tetangganya nyaman.
Bahar melakukan hal tersebut dengan diam-diam, dia tak banyak bicara tetapi melakukannya dengan tindakan. Bahar tak pernah mengharapkan pujian maupun ucapan terima kasih.
BACA JUGA:Gimana Sih Kalo Zodiak Mu Berteman dengan Zodiak yang Sama? (Part 3)
BACA JUGA:Dikritik Teuku Ryan Soal Bentuk Tubuh,Ria Ricis Ingin Implan Payudara,Pengacara Teuku Ryan : Itu Bercanda
Bahkan Bahar sempat masuk penjara, agar salah satu tetangga kontrakannya, yang sudah tua, buta, satu-satunya teman Bahar di sana.
Agar temannya itu masih bisa berkumpul dengan keluarganya di kampug. Bahar yang sudah tidak punya keluarga lagi, rela menukar kehidupannya dan mendekap di penjara.
Bahkan hidup di penjara tak membuat Bahar tenang, ia bahkan mengalami penindasan. Bertahun-tahun Bahar mendekap di penjara.
Sikapnya yang tak banyak bicara, mengerjakan tugasnya, melakukan kegiatan di penjara dan dibayar. Seperti menjadi tukang servias barang.
BACA JUGA:Sri Minta Stakeholder Serius Soal Tata Naskah Dinas
BACA JUGA:Berkas Pembunuhan Driver Taksi Online Ditangani Jaksa
Ketika hari di mana Bahar dibebaskan, ia mempunyai bekal yang cukup. Kembali merantau, dan memulai usaha dengan memperbaiki barang yang sudah rusak.
Awalnya tak banyak yang meliriknya, ketika sudah terbukti keahliannya, Bahar tak meminta bayaran mahal. Sehingga banyak yang memperbaiki barang mereka di tempat Bahar.
Usahanya tersebut bisa membuat Bahar mempekerjakan orang dan menyewa ruko untuk tempat dia bekerja dan menampung barang-barang yang harus ia perbaiki.
Di kota itu Bahar menemukan cinta pertamanya, ia jatuh cinta dengan anak pemilik toko emas. Bernama Delima. Cinta itu kandas ketika orang tua Delima menjodohkannya dan Bahar yang belum siap melamar Delima.