Arsip kedua adalah penelitian gula pada 1886 yang menceritakan hama terhadap tanaman tebu di dunia saat itu.
"Ada riset internasional di Jawa Timur, yaitu di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia untuk menjadikan tanaman tebu tahan terhadap hama. Hasil dari riset tersebut berhasil membangkitkan perekonomian berbagai negara penghasil gula yang tadinya bangkrut karena hama jadi bangkit kembali pada akhir abad ke-19 sampai awal kemerdekaan Indonesia," jelas Imam.
Arsip ketiga adalah manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol yang menceritakan Perang Padri 1803-1837 berisi ajaran anti-peperangan, rekonsiliasi dan lainnya yang ditulis anak dari Tuanku Imam Bonjol.
BACA JUGA:Tes Wawancara PPK Pilkada 2024 Sebentar Lagi, Simak Bocoran Soalnya
"Indonesia mengajukan tiga nominasi dan ketiga-tiganya berhasil disetujui untuk masuk dalam daftar Memori Dunia," tambah Imam.
Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang ikut mengajukan termasuk China dan India yang juga mendapatkan tiga pengakuan, sedangkan negara lain ada ada yang mendapatkan 1-2 pengakuan.
Adapun untuk China tiga warisan dokumenter yang masuk dalam dProgram Memori Dunia bagian Asia Pasifik adalah arsip-arsip yang berkaitan dengan kedai-kedai teh tradisional di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya; catatan silsilah masyarakat Huizhou di Provinsi Anhui di China timur; dan balok-balok cetak kayu yang tersimpan di Rumah Percetakan Dege Sutra di Sichuan.
Dalam pertemuan tersebut, Imam Gunarto juga terpilih sebagai "Vice Chair" MOWCAP periode 2024 – 2028.(*)