Bintang SSC Napoli Khvicha Kvaratskhelia akan menjadi andalan negara berjuluk Tentara Salib itu. Bersama I Partepopei musim ini, Kvaratskhelia masih produktif dengan 11 gol dan sembilan asis.
BACA JUGA:Sebelum Dihabisi, Korban Diajak Mabuk Tuak Motif Sakit Hati, Tersangka Tega Memenggal Kepala
Catatan winger 23 tahun itu sedikit menurun dari musim sebelumnya saat ia membawa Napoli merengkuh Scudetto yang saat itu ia menyarangkan 14 gol dan 17 asis.
Georgia akan akan membuka petualangannya di Piala Eropa menghadapi Turki pada Selasa, 18 Juni pukul 23.00 WIB di Signal Iduna Park, Dortmund.
Empat hari kemudian mereka akan melawan Republik Ceko pada Sabtu, 22 Juni pukul 20.00 WIB di Volksparkstadion, Hamburg sebelum kemudian lima hari setelahnya akan melawan negara yang bertabur bintang Portugal pada Kamis, 27 Juni pukul 02.00 WIB di Volksparkstadion.
Berbicara soal kejutan, Islandia dan Wales pernah mengguncang dunia pada Piala Eropa 2016 di Prancis.
Islandia yang saat itu dipimpin Gylfi Sigurdsson menjadi runner-up grup, di bawah Hungaria dan di atas Portugal yang akhirnya keluar sebagai juara.
Strakarnir okkar (anak laki-laki kami dalam bahasa Islandia) menaklukkan The Three Lions Inggris di babak 16 besar dengan skor 2-1 sebelum laju mengesankan mereka dihentikan tuan rumah Prancis dengan skor 2-5 di perempat final.
Laju Wales lebih mengesankan lagi karena mencapai semifinal. Dipimpin oleh Gareth Bale, mereka menjadi juara grup dan mengalahkan Irlandia Utara dengan skor 1-0 di babak 16 besar.
Di perempat final, mereka menghentiman laju Belgia yang sedang memasuki generasi emasnya dengan skor 3-1, dengan gol Hal Robson-Kanu yang mendunia.
Namun, laju impresif Wales terhenti oleh Portugal di semifinal dengan skor 0-2 melalui gol Cristiano Ronaldo dan Nani.
Kini tinggal menghitung hari apa kejutan yang akan diberikan negara bekas republik di Uni Soviet ini di Piala Eropa 2024.
Entah akan bernasib seperti Islandia dan Wales di Piala Eropa 2016 atau malah bernasib seperti Finlandia dan Makedonia Utara yang gagal di Piala Eropa 2020 karena tak mampu lolos dari fase grup.(*)