Petugas pemadam kebakaran dilaporkan mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena baterai litium yang terbakar sulit ditangani dengan metode pemadaman api konvensional.
BACA JUGA:Sambut HUT Bhayangkara ke-78, Polda Jambi Gelar Baksos dan Bansos
BACA JUGA:Byon Combat Showbiz Dipuji Menpora, Jadi Inspirasi Pecinta Olahraga Bela Diri
Seorang saksi, yang melarikan diri dari lantai dua pabrik, mengatakan kepada Stasiun Pemadam Kebakaran Hwaseong bahwa ledakan terjadi di salah satu sel baterai pada saat kebakaran.
Pemadam kebakaran mengatakan api menyebar dengan cepat karena sel baterai di dalamnya terus menerus meledak, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk masuk ke dalam dan melakukan pencarian.
Setidaknya 35 ribu baterai diyakini berada di dalam pabrik.
Pemerintah mengadakan pertemuan darurat di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan pada sore hari untuk membahas langkah-langkah untuk meminimalkan korban jiwa akibat bencana tersebut.
BACA JUGA:Kolombia Awali Copa America dengan Kemenangan 2-1 Atas Paraguay
BACA JUGA:Modric Cetak Sejarah, Jadi Pencetak Gol Tertua di Euro 2024
Pada pertemuan tersebut, Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min meminta seluruh lembaga pemerintah terkait dan pemerintah daerah untuk mengerahkan seluruh sumber daya dan personel yang tersedia untuk memadamkan api dan menyelamatkan korban.
Sebelumnya, Presiden Yoon Suk Yeol menginstruksikan Menteri Lee untuk melakukan segala upaya untuk mencari dan menyelamatkan orang hilang dengan mengerahkan semua tenaga dan peralatan yang tersedia.(*)