"Sekarang, minuman itu kalorinya lebih tinggi atau setara dengan satu piring nasi dan lauk-lauknya," ujarnya.
BACA JUGA:Ahli Menyarankan Batas Konsumsi Gula dan Garam Sehari untuk Cegah Obesitas,Berapa Jumlahnya?
BACA JUGA:Penelitian : Lebih dari Satu Miliar Orang di Seluruh Dunia Mengalami Obesitas
2. Gadget
Pemberian gadget pada anak memberikan dampak langsung pada aktivitas sehari-hari karena anak tidak cenderung diam di tempat.
Gadget atau smartphone biasanya diberikan orang tua kepada anaknya agar lebih tenang.
“Aktivitasnya berkurang. Jadi kalori yang dimakan, dampaknya tidak bisa keluarkan dan akan menjadi surplus kalori,” ujarnya.
3. Rokok, Stres, Polusi, Begadang
Dampak rokok pada anak, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif dapat memengaruhi berat badan seseorang.
“Ini pengaruhnya terhadap metabolisme anak.”
BACA JUGA:Kemenkes Anjurkan Manajemen Obesitas Bersama Dokter
BACA JUGA:Obesitas Bisa Terjadi di Masa Kanak-kanak, Ini Dia 7 Faktor Umum yang Harus Diwaspadai
Terganggunya metabolisme ini tidak bisa dianggap enteng karena juga akan berdampak pada kesehatan pembuluh darah dan organ-organ manusia.
Selain itu, faktor stres dan polusi udara serta kurang tidur juga dapat berpengaruh pada kondisi obesitas.
Begadang atau kurang tidur, tubuh tidak bisa memperbaiki organ-organ tubuh yang rusak pada saat aktivitas sehari-hari.
4. Tata Rias dan Gaya Hidup Sedentary