JAMBIKORAN.COM - Pada sebuah penelitian yang dipimpin oleh American Cancer Society, menganalisis kelompok kelahiran dalam interval lima tahun dari tahun 1920 hingga 1990 memiliki tingkat kejadian kanker yang meningkat terhadap 34 jenis kanker.
"Temuan ini menambah bukti yang berkembang tentang peningkatan risiko kanker pada generasi pasca-Baby Boomer, memperluas temuan sebelumnya tentang kanker kolorektal dini dan beberapa kanker terkait obesitas untuk mencakup jenis kanker yang lebih luas," ujar Dr. Hyuna Sung, yang ditulis laman Medical Daily, Kamis.
Terdapat 34 jenis kanker yang diteliti, namun delapan di antaranya memiliki tingkat kejadian yang meningkat pada setiap kelompok kelahiran berikutnya sejak sekitar tahun 1920.
Penelitian itu mencatat bahwa kelompok kelahiran tahun 1990 memiliki tingkat kanker pankreas, ginjal, dan usus halus, serta kanker hati pada wanita sekitar dua hingga tiga kali lebih tinggi, dibandingkan dengan kelompok kelahiran tahun 1955.
BACA JUGA:Sekda Harap PP PAUD Konsisten, Songsong Transformasi Menuju Generasi Emas
BACA JUGA:Generasi Anak-anak Gaza Terancam Hilang Akibat Agresi Israel
Menurut hasil yang dipublikasikan pada jurnal Lancet Public Health mengungkapkan tren yang meresahkan yaitu 17 jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, dan lambung, meningkat pada generasi yang semakin muda.
Sementara itu, angka kematian akibat kanker bersama dengan kejadian kanker seperti hati pada wanita, korpus uterus, kandung empedu, testis, dan kolorektal juga terus meningkat.
Hasil tersebut setelah memeriksa data dari 23.654.000 pasien yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker dan data mortalitas dari 7.348.137 kematian akibat 25 jenis kanker antara 1 Januari 2000 dan 31 Desember 2019.
Selain itu, angka kejadian meningkat pada kelompok usia yang lebih muda, setelah penurunan pada kelompok usia yang lebih tua, untuk sembilan kanker yang tersisa termasuk kanker payudara (hanya positif reseptor estrogen), kanker korpus uterus, kanker kolorektal, kanker lambung non-kardia, kanker kandung empedu, kanker ovarium, kanker testis, kanker anus pada individu pria, dan sarkoma kaposi pada individu pria," catat pernyataan siaran berita tersebut.
BACA JUGA:Panduan Hidup Sehat untuk Generasi Milenial dan Gen Z
BACA JUGA:Vagasy Dancer, Bawa Pesan Semangat Generasi Z
Meski demikian penelitian telah mengidentifikasi tren kanker yang berkaitan dengan kelompok kelahiran ini, penelitian tersebut belum mengungkap alasan pasti di balik tren tersebut.
Para peneliti meyakini hal itu mungkin disebabkan oleh lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan iklim unik yang dialami oleh kelompok kelahiran tersebut, yang dapat memengaruhi paparan mereka terhadap faktor risiko kanker selama tahun-tahun perkembangan mereka.
"Tanpa intervensi tingkat populasi yang efektif, dan karena peningkatan risiko pada generasi muda terbawa seiring bertambahnya usia, peningkatan beban kanker secara keseluruhan dapat terjadi di masa mendatang, yang menghentikan atau membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade dalam melawan penyakit ini," tutur Dr. Ahmedin Jemal, penulis utama studi tersebut.(*)