JAMBI – Belum lama ini, telah dilakukan asesmen terhadap sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Jambi.
Termasuk di antaranya jabatan Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi.
Asesmen ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan kecakapan para pejabat guna menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam hal rotasi dan promosi jabatan.
Sekretaris Daerah Kota Jambi, A Ridwan menjelaskan, bahwa asesmen ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Jambi, untuk memastikan bahwa para pejabat memiliki kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan jabatan mereka.
BACA JUGA:Akan Cari Solusi Efektif, Tangani Soal Dugaan Eksploitasi Anak
BACA JUGA:Kasi Penkum Kejati Jambi Sampaikan Pentingnya Bijak Bermedia Sosial dan Menjauhi Judi Online
"Sesuai arahan pimpinan, assessment ini harus diikuti, terutama untuk pejabat eselon 3. Ini adalah langkah wajar untuk menilai kemampuan para pejabat dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal rotasi, promosi, serta penilaian terhadap pendidikan dan keahlian mereka," ungkap Ridwan.
Ridwan juga menambahkan, bahwa pejabat lama mungkin mengalami tingkat kejenuhan, dan oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi apakah mereka masih cocok untuk posisi mereka atau jika perlu ada perubahan.
Hasil dari asesmen ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang jelas mengenai pejabat mana yang layak dipromosikan, serta pejabat mana yang dapat dipertahankan dalam posisi lama mereka.
Tim asesmen nantinya akan menyusun rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi, yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi Pemkot Jambi dalam menentukan kebijakan terkait mutasi dan rotasi pejabat.
BACA JUGA:Belum Dapatkan Formasi CPNS, BKPSDMD Sungai Penuh Sebut Sudah Diusulkan
BACA JUGA:Palestina Desak Dewan Keamanan PBB Tindak Israel
Meskipun saat ini belum ada keputusan konkret mengenai rotasi atau mutasi, Ridwan menegaskan bahwa, hasil asesmen akan menjadi dasar untuk langkah-langkah tersebut.
Selain itu, Ridwan juga mencatat bahwa, ada banyak pejabat kota yang mendekati masa pensiun, yang menambah urgensi untuk memastikan bahwa posisi-posisi tersebut tidak mengalami kekosongan.
"Dengan adanya asesmen ini, diharapkan proses pengisian posisi kosong dapat dilakukan dengan lebih terencana dan tepat sasaran," ujarnya.