Ibu Korban Minta Tersangka Dihukum Lebih Berat

Sabtu 17 Aug 2024 - 13:49 WIB
Reporter : sumeks.co
Editor : Finarman

PALEMBANG - Tidak puas dengan vonis pidana 10 tahun penjara terhadap Rais, terdakwa kasus penganiayaan berat hingga meninggal dunia, ibu korban Yantoni tidak terima dan minta pelaku dihukum lebih berat.

Hal itu dikatakan Nurhayati ibu dari korban bernama Yantoni usai hadir mendengarkan sidang vonis pidana terhadap terdakwa Rais, di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Kamis, 15 Agustus 2024.

"Kami dak pulok nak minta hukuman mati, seidaknyo 20 tahun bae jadilah pak, (kami tidak minta pelaku dihukum mati, setidaknya 20 tahun penjara sudah cukup)," ucap Nurhayati ibu korban Yantoni kesal terdakwa di vonis 10 tahun penjara.

Dalam sidang yang dipimpin majelis hakim Agus Pancaran, SH, MH, menilai perbuatan terdakwa Rais terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan berat mengakibatkan kematian.

BACA JUGA:Pemerintah Bantah Pekerja di IKN Sulit Air

BACA JUGA:Inggris Perketat UU Batasi Konten Ilegal

Menurut majelis hakim, terdakwa Rais telah terbukti melanggar Pasal 354 ayat 2 KUHP.

"Mengadili dan menjatuhkan pidana oleh karenanya terhadap terdakwa Rais dengan pidana 10 tahun penjara," kata hakim ketua dalam petikan amar putusan pidananya.

Majelis hakim sependapat dengan tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengenai vonis pidana maksimal sesuai dengan perbuatan dan pasal yang dijerat terhadap terdakwa.

Adapun pertimbangan hal yang memberatkan menurut majelis hakim, bahwa perbuatan terdakwa telah merasakan masyarakat dan tergolong sadis.

BACA JUGA:Menkominfo Terapkan 6 Jurus Berantas Judi Online

BACA JUGA:Terus Lengkapi Fasilitas Pendukung Di Dalam Rusun ASN IKN

"Sementara hal yang meringankan, tidak ada," sebut hakim ketua dalam pertimbangan pidana 10 tahun penjara terhadap terdakwa.

Atas vonis pidana tersebut, terdakwa Rais yang hadir didampingi penasihat hukum pasrah dan menyatakan terima, senada juga dikatakan JPU dipersidangan.

Terungkap dalam uraian dakwaan, kasus tersebut terjadi Kamis, 11 April 2024 sekitar pukul 18.30 di Jalan Kapten Robani Kadir, RT 29 RW 8 Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Kota Palembang. 

Kategori :