"Jadi setiap makanan baik kemasan, yang ada di supermarket, Indonesia pengen lebih maju. Makanan siap saji juga yang ada di restoran," ungkapnya."Restoran kan biasanya beberapa restoran suka bilang 700 kalori, 500 kalori. Sekarang kita mau pasang nutrigrade juga. A, B, C, D. Kita menirulah kayaknya Singapura kan bagus, gampang dilihat kelasnya A, B, C, D," ungkapnya
BACA JUGA:Rose Blackpink Resmi Gabung dengan The Black Label
BACA JUGA:Ini 6 Alasan Pentingnya Prinsip Etik Keperawatan
Adapun kebijakan ini ditargetkannya dapat direalisasikan dalam dua pekan ini.
"Insya Allah dalam seminggu dua minggu kita akan luncurkan."
Budi berharap kebijakan ini dapat diterapkan secara menyeluruh di Indonesia.
Namun, pihaknya memberi waktu bagi para pelaku usaha untuk beradaptasi dan menerapkan kebijakan label Nutrigrade ini.
"Kita inginnya menyeluruh, nasional, tapi kita kasih waktu satu tahun. Jadi nanti secara bertahap dalam satu tahun, kita wajibkan semua makanan kemasan harus ada A, B, C, D. Dan juga makanan saji juga," tuturnya.
BACA JUGA:7 Jenis Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Asam Urat
BACA JUGA:Apa Saja Nutrisi dalam Telur Omega-3 dan Apa Manfaatnya?
Menurutnya, kebijakan ini selain menguntungkan masyarakat juga bisa menjadi ajang promosi agar produk makanan dapat semakin dilirik oleh konsumen.
"Otomatis buat makanan-makanan yang sehat itu promosi buat mereka. Kalau misalnya salad stall, dia banyak A dan B, pasti dia promosiin. Dia pasang semua menu-menunya.
"Atau beberapa minuman-minuman yang less sugar, misalnya zero sugar. Pasti mereka akan cepat-cepat pasang untuk menunjukkan mempromosikan mereka sehat," tuturnya.(*)