JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) baru-baru ini menggelar pertunjukan teater berjudul "Butandang," yang menampilkan kekayaan budaya Kabupaten Kerinci, Jambi.
Pertunjukan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengenalan tradisi lokal yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat.
"Butandang" merupakan tradisi unik dari Kerinci yang berkaitan dengan proses pencarian jodoh. Dalam tradisi ini, seorang pria yang ingin menikahi wanita idamannya harus mengikuti serangkaian ritual, termasuk berkomunikasi melalui pantun, mengenakan sarung, dan memastikan kunjungan tidak dilakukan setelah pukul 22.00 WIB.
Jika proses tersebut berhasil dan wanita menerima lamaran, pria tersebut akan meninggalkan tanda, biasanya berupa sarung, sebagai simbol komitmen.
BACA JUGA:Dampak Kelebihan Gula Bagi Anak
BACA JUGA:SBY Ingatkan Kekacauan Negara Jika Ada Banyak Matahari
Penulis naskah teater "Butandang," Rilect Amigos, yang juga merupakan mahasiswa Sastra Indonesia FKIP UNJA, menjelaskan alasan di balik pemilihan tradisi ini untuk dipentaskan.
“Saya ingin memperkenalkan Tradisi Butandang dengan segala keunikan dan kekhasannya. Budaya ini harus dikenal dan dilestarikan karena merupakan bagian dari warisan budaya tak benda dan budaya lisan. Dengan mengangkat tema ini, saya berharap penonton, khususnya generasi muda, dapat lebih mudah menikmati dan memahami tradisi yang sangat dekat dengan mereka,” ungkap Rilect.
Rilect juga menambahkan bahwa tradisi Butandang memiliki kesamaan dengan Ngapel, meski terdapat aturan dan norma yang berbeda.
Ia mengakui adanya kritik dalam naskah terhadap praktik pernikahan di Kerinci yang sering kali melibatkan patokan harga bagi individu dengan pangkat tertentu.
BACA JUGA:Polisi Amankan Dua Pelaku Curanmor
BACA JUGA:SBY Ingatkan Kekacauan Negara Jika Ada Banyak Matahari
“Sebagai sutradara, saya ingin menekankan pentingnya interprestasi mendalam terhadap naskah, saya sangat mengapresiasi kerja keras para aktor sehingga bisa tampil dengan baik malam ini, saya berharap pementasan ini dapat memberikan pengalaman yang berkesan bagi penonton, saya harap untuk para aktor agar bisa berkembang jauh lebih baik dan terus berkarya kedepannya,” ucap Nabila.
Pementasan teater “Butandang” pernah dipentaskan di Taman Budaya Jambi pada Juni 2024, Pergelaran ini dihadiri oleh Dosen Sastra Indonesia FKIP UNJA serta dihadiri ratusan penonton dari berbagai kalangan seperti siswa SMA yang ada di kota Jambi, mahasiswa, dan masyarakat umum. (*)