Ini Penjelasan Mengenai Penyakit Demensia Alzheimer, Atasi Penyakit Pikun Sejak Dini

Selasa 17 Sep 2024 - 07:30 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM – Penyakit Demensia Alzheimer atau yang lebih dikenal dengan istilah penyakit pikun banyak dialami terutama oleh seseorang yang sudah berusia lanjut. 

Pikun bukan sekadar sering atau mudah lupa yang umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia, melainkan kondisi yang perlu diperhatikan dan mendapat perawatan yang sesuai. Dalam dunia medis, penyakit pikun dikenal dengan istilah demensia alzheimer. 

Dilansir dari Alzheimer Association, gejala alzheimer, meliputi: Penurunan atau kehilangan daya ingat Kebingungan dan sering panik atau cemas Disorientasi waktu, tempat, dan kejadian Sulit berkomunikasi karena kemampuan bahasanya menurun Penurunan kemampuan koordinasi tubuh Sering merasa curiga dan marah kepada orang lain tanpa alasan yang jelas.

Menarik diri dari lingkungan sosial Mengalami delusi, halusinasi, atau mimpi dan menganggapnya sebuah kejadian yang nyata Tidak mampu melakukan rutinitas sehari-hari secara mandiri. Penyebab demensia alzheimer, yaitu karena genetik dan/atau dipicu faktor lain, terutama gaya hidup yang tidak sehat. Masalah kronis, seperti penyakit diabetes dan kardiovaskular juga bisa menyebabkan alzheimer. 

BACA JUGA:Hati-Hati! Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Setelah Sikat Gigi Saat Sarapan

BACA JUGA:Jangan Sampai Membatasi Kewenang Presiden, Komentar Cak Imin Soal RUU Kementrian

Lalu, penyakit pikun obatnya apa? Dokter spesialis neurologi dr. Baarid Luqman Hamidi, Sp. N., Subsp. NIITCC (K) menjelaskan bahwa penyakit alzheimer tidak bisa sembuh total, tetapi bisa dihambat perkembangannya dengan perubahan gaya hidup dan konsumsi obat yang sesuai. "Kalau demensia alzheimer tidak bisa sembuh, tetapi bisa diperlambat, yaitu dengan perubahan gaya hidup, kemudian latihan (terapi), dan obat," kata dr. Baarid 

Baarid memberi contoh, obat yang bisa digunakan untuk penyakit pikun atau alzheimer salah satunya adalah ginkgo biloba. "Ginkgo biloba itu termasuk herbal dan bukan psikotropika, tapi sudah terstandarisasi, diteliti, dan terbukti baik untuk pengobatan demensia (alzheimer), terutama saat tahap mild cognitive impairment (tahap awal demensia)," ujar nya.

Baarid menambahkan, penggunaan ginkgo biloba untuk penyakit pikun atau alzheimer memerlukan resep dan pengawasan dari dokter. "Jika digunakan tanpa petunjuk atau pengawasan, efek sampingnya bisa sakit kepala, pusing, dan jantung berdebar," katanya. 

Adapun obat medis yang biasanya dipakai pada pasien alzheimer, dokter Baarid menjelaskan, salah satunya adalah obat golongan cholinesterase inhibitors. "Kalau yang sifatnya bukan herbal, yang biasa kita pakai itu namanya donepezil atau golongan cholinesterase inhibitors. Jadi ingatannya, biasanya lebih baik, lebih cepat mengingat dengan dua gabungan obat alzheimer, yaitu ginkgo biloba dan donepezil," papar dokter sekaligus staf pengajar PPDS Neurologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). 

BACA JUGA:AHY Komitmen Tuntaskan Program PTSL, Reforma Agraria, dan Pemberantasan Mafia Tanah

BACA JUGA:Atasi Darah Tinggi dengan Konsumsi 5 Teh Herbal Ini

Dikutip dari laman Drugs, ini merupakan obat yang menghambat enzim kolinesterase untuk menghambat asetilkolin. Obat tersebut mampu mengembalikan keseimbangan zat yang menjadi pengantar sinyal di otak untuk meningkatkan daya ingat dan kesadaran. Selain donepezil, obat golongan cholinesterase inhibitors lainnya, yaitu galantamine dan rivastigmine. (*)

 

Kategori :

Terkait

Rabu 18 Sep 2024 - 18:22 WIB

Tips Agar Tetap Waras Saat Anak GTM

Rabu 18 Sep 2024 - 18:21 WIB

Tips Merawat Pakaian Rajut agar Awet

Selasa 17 Sep 2024 - 18:34 WIB

Apakah Stres Menyebabkan Jerawat?