Dampak Musim Kemarau, Tiga Komoditi Perkebunan Warga di Tanjab Timur Merosot Drastis

Selasa 17 Sep 2024 - 13:22 WIB
Reporter : Harpandi
Editor : Surya Elviza

MUARASABAK, JAMBIKORAN.COM - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Tanjab Timur masih memberikan dampak terhadap hasil perkebunan petani.

Dimana, hasil panen perkebunan petani dalam beberapa bulan terakhir ternyata merosot drastis dari sebelumnya. 

Hasil perkebunan yang di rasakan mengalami kemerosotan yaitu pada saat proses panen buah sawit, kelapa dan pinang.

Yuhar, petani sawit di Kecamatan Muarasabak Timur ini mengatakan, musim kemarau seperti saat ini memang sering menjadi keluhan para petani perkebunan. 

BACA JUGA:RSJD Provinsi Jambi Resmi Berganti Nama Jadi RSJD Kolonel H M Syukur

BACA JUGA:Rebutan Kursi Ketum dengan Anindya Bakrie, Arsjad Rajid Sampai Menyurati Jokowi

Pasalnya, selain lahan perkebunan mengalami kekeringan dan membuat hasil panen pun mengalami kemerosotan.

"Biasanya bergilir, misalkan sawit dahulu, baru kelapa dan pinang. Tapi tahun ini berbarengan hasil perkebunannya merosot," ucapnya.

Dirinya menerangkan, dalam satu hektar kebun sawit biasa petani dapat memperoleh hasil panen 2 hingga 3 ton buah stabil saat kondisi stabil. 

Namun yang terjadi saat ini, untuk mencapai 2 ton dalam 1 hektar luasan kebun sawit, para petani sudah sulit untuk mendapatkannya.

BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Titip Pesan untuk Para Menteri, Jaga Stabilitas Jelang Transisi Pemerintahan

BACA JUGA: Jangan Apa-Apa Obat! Ini DIa Tips Menghilangkan Nyeri Haid

"Mudah-mudahan memasuki trip kedua bulan depan hasilnya sudah kembali normal. Ini dilihat dari perubahan daun dan calon buah," terangnya.

Tidak hanya sawit, hasil panen perkebunan kelapa dan pinang juga mengalami hal yang sama. Dalam satu trip selama 3 bulan hasil panen juga mengalami kemerosotan. 

Namun demikian harga jual hasil panen kelapa cukup bervariasi. Tergantung dari para toke yang meminta kepada para petani. Mulai dari kelapa bulat hingga sudah di olah menjadi kopra.

Kategori :