Festival ini juga dihadiri oleh Pamong Budaya Ahli Utama dan Kepala Balai Kebudayaan Wilayah V Jambi Kemendikbudristek, Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri, unsur Forkopimda, serta kepala OPD Pemkab Sarolangun.
Dalam sambutannya, Al Haris menekankan pentingnya melestarikan budaya dan nilai-nilai sosial melalui Kenduri Swarnabhumi.
“Kenduri Swarnabhumi ini mengandung makna penting dalam melestarikan nilai budaya di tengah masyarakat. Anak-anak kita perlu tahu tentang Festival Biduk Sayak, agar tradisi ini tidak terlupakan,” ujarnya.
Al Haris juga menambahkan bahwa tanggung jawab untuk menjaga warisan budaya ada di tangan generasi muda.
“Kita perlu terus menghidupkan budaya lokal kita. Festival ini bukan hanya mengedukasi, tetapi juga mendatangkan dampak positif bagi ekonomi, terlihat dari banyaknya pedagang yang bermunculan di sekitar lokasi festival,” tuturnya.
Biduk Sayak sendiri merupakan tradisi khas masyarakat Kecamatan Air Hitam, yang bertujuan untuk menghibur dan menjalin keakraban antar sesama serta dengan alam. Acara ini biasanya ditampilkan oleh kelompok muda-mudi setelah acara adat pernikahan di malam hari, mencerminkan kekayaan budaya dan kebersamaan masyarakat.
Dengan harapan festival ini akan terus berlanjut, Gubernur Al Haris berharap Kenduri Swarnabhumi bisa menjadi ajang untuk menghidupkan kembali kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan budaya, lingkungan, dan kehidupan sosial.
Kategori :