JAMBIKORAN.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, toner air beras semakin populer di dunia kecantikan sebagai pilihan perawatan kulit alami.
Tren ini dipicu oleh para influencer kecantikan dan gaya hidup yang mempromosikannya di media sosial.
Toner air beras diklaim aman untuk kulit karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang dipercaya dapat melembapkan dan mencerahkan kulit.
Cara pembuatannya pun sederhana dan bisa dilakukan di rumah.
BACA JUGA:5 Pose Yoga untuk Meredakan Perut Kembung dan Begah
BACA JUGA:Perubahan pada Otak selama Kehamilan
Tutorial di TikTok menunjukkan bahwa cukup dengan merendam beras dalam air selama beberapa jam, lalu menyaringnya, toner siap digunakan.
Pemakaiannya juga praktis: setelah mencuci wajah, toner bisa diusapkan menggunakan kapas atau digunakan sebagai semprotan penyegar di siang hari untuk tambahan kelembapan.
Namun, tren toner air beras buatan sendiri menuai kontroversi.
Banyak dokter kulit meragukan keamanannya, karena proses pembuatan yang kurang higienis bisa menyebabkan iritasi atau infeksi bakteri.
BACA JUGA:11 Penyebab Gusi Pucat yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Deklarasi Kampanye Damai Sarolangun Dilepas Pj Bupati
Menurut Dr. Alpana Mohta, toner air beras buatan rumah berisiko mengandung bakteri dan jamur. Jika disimpan untuk fermentasi, kemungkinan kontaminasi silang sangat tinggi, yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
“Toner air beras buatan rumah berpotensi menampung bakteri dan jamur. Jika menyimpannya untuk fermentasi, bisa berisiko terjadinya kontaminasi silang yang sangat besar. Mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur,” jelasnya.
Selain itu, penggunaan air beras yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan jamur, berpotensi menyebabkan infeksi seperti pitirosporum folliculitis atau jerawat akibat jamur.