JAKARTACOM,JAMBIKORAN.- Ketua Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi Sp.A(K) menyampaikan langkah-langkah sederhana untuk menghindarkan anak dari serangan pneumonia.
Dalam acara diskusi bertajuk "Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Senin, dia mengemukakan pentingnya menjaga kebersihan kamar untuk mencegah anak terserang pneumonia.
"Mungkin yang lebih sederhana, yang paling gampang kita lakukan adalah harus memperbaiki kebersihan kamar," kata Prof. Hartono.
"Misalnya ada yang senang ngumpulin majalah-majalah, buku-buku di dalam kamar anak yang alergi, paling sering debu-debu rumah, kuman pneumonia bersarang di tempat demikian," katanya.
BACA JUGA:Khasiat Air Tajin untuk Menurunkan Berat Badan secara Efektif
BACA JUGA:Bupati Bungo Resmi Buka Bungo Expo 2024 dalam Rangka HUT ke-59 Kabupaten Bungo
Selain debu yang ada pada tumpukan barang, ia mengatakan, kehadiran tungau di kamar yang kurang terjaga kebersihannya bisa menjadi pemicu reaksi alergi anak yang dapat memperparah pneumonia.
Tungau biasanya bersarang di bantal, kasur, dan boneka-boneka yang berbulu.
"Tungau debu rumah itu penyebab alergi pada anak, jadi kita harus berusaha untuk menjemur, apalagi tungau itu bertelur setiap tiga minggu. Jadi, tolong bersihkan setiap dua minggu, sehingga siklusnya kita bisa potong," kata Prof. Hartono.
Langkah lain yang disarankan dilakukan untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah pneumonia yakni menggunakan filtrasi udara di dalam rumah dan menghindarkan anak dari area dengan polusi udara tinggi.
Di samping itu, pemberian Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) sesuai rekomendasi dokter dapat membantu melindungi anak dari serangan bakteri penyebab pneumonia.
BACA JUGA:Bupati Bungo Resmi Buka Bungo Expo 2024 dalam Rangka HUT ke-59 Kabupaten Bungo
BACA JUGA:Dua Paslon Telah Adu Visi Misi, Dua Kali Debat Publik Pilkada Tebo
"Setelah lahir, dia belum ada antibodi, kalaupun ada itu akan hilang dalam beberapa bulan, oleh karena itu, kita harus memberikan perlindungan," kata Prof. Hartono.
"Imunisasi sekali lagi akan memberikan kekebalan sebelum anak terpapar oleh kuman-kuman tadi, yang berbahaya, dan imunisasi ini merupakan hak anak," ia menambahkan.