Restitusi Berduit

Minggu 08 Dec 2024 - 20:22 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Rizal Zebua


Saya jadi ingat teman yang mengusulkan pembangunan sistem monitoring hoaks, termasuk judi online di Kemendigi. Harusnya cukup dengan anggaran Rp 200 miliar. Tapi perlu huruf T yang disetujui.
Dengan sistem yang terintegrasi itu maka orang tidak akan ketemu orang. Semua serba online. Tidak akan terjadi lagi negosiasi yang berujung korupsi.


Sistem informasi teknologi bisa membuat orang berakhlak mulia tanpa membaca kitab suci agama apa pun.
Pak Pung juga melihat hilangnya pemasukan pajak dari batu bara. Yakni sejak diberlakukannya Omnibus Law --istilah populer untuk UU Cipta Kerja.


Ketika Omnibus Law mulai berlaku pengusaha batu bara bisa mengajukan restitusi PPN. Nilainya triliunan. Perusahaan raksasa bisa dapat restitusi bertriliun-triliun. Padahal usahanya tinggal mengeruk saja kekayaan alam negara.

BACA JUGA:Bagikan Tips Tampak Muda

BACA JUGA:Soffadli Dituntut Hukuman Mati Terbukti Melakukan Pembunuhan Berencana


Itu karena batu bara tidak lagi termasuk barang kena pajak. Itu karena batu bara diekspor. Pak Pung memperkirakan negara kehilangan sekitar Rp 150 triliun akibat batu bara bukan lagi termasuk barang kena pajak.
Ingat: menaikkan rasio pajak bisa dapat Rp 250 triliun. Itu untuk setiap kenaikan satu persen. Dari batu bara dapat Rp 150 triliun. Untuk apa lagi harus menaikkan tarif PPN 12 persen bulan depan.


Menaikkan tarif pajak memang lebih mudah daripada meningkatkan rasio pajak. Menyasar orang kebanyakan lebih mudah dari memungut orang yang lebih berduit. Hikmah besarnya: berduitlah yang banyak.(Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Rabu 11 Dec 2024 - 20:24 WIB

Tolak Bom

Selasa 10 Dec 2024 - 20:26 WIB

CREW Beras

Senin 09 Dec 2024 - 20:56 WIB

Maulana Kabbani

Minggu 08 Dec 2024 - 20:22 WIB

Restitusi Berduit

Jumat 06 Dec 2024 - 19:04 WIB

Sherly Benny