JAMBI – Kadis Damkartan Kota Jambi, Mustari Affandi mengungkapkan bahwa, hingga akhir Oktober 2024 telah tercatat 141 kejadian kebakaran di wilayah Kota Jambi.
Angka ini meningkat hingga mendekati 152 kasus pada November.
Dalam wawancara, ia menjelaskan berbagai penyebab utama kebakaran yang sering terjadi, sekaligus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang perayaan akhir tahun.
Menurutnya, penyebab kebakaran sebagian besar dipicu oleh kelalaian penggunaan peralatan listrik dan gas.
BACA JUGA:Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Provinsi Jambi Sukses Digelar
“Banyak kejadian yang dipicu oleh kelistrikan, seperti colokan kipas angin atau AC yang lupa dicabut, tidak mematikan MCB (Miniature Circuit Breaker), serta penggunaan colokan kulkas bercabang yang tidak aman. Selain itu, regulator gas yang bocor dan tidak diganti juga sering menjadi penyebab kebakaran,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kebiasaan merokok yang tidak bertanggung jawab, sebagai salah satu pemicu kebakaran.
“Mematikan rokok sembarangan masih menjadi kebiasaan yang sering kami temui. Hal-hal seperti ini terlihat sepele, tapi berpotensi besar menimbulkan kebakaran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kadis menekankan bahwa, sebagian besar kebakaran disebabkan oleh kelalaian dan kurangnya perhatian terhadap keselamatan.
BACA JUGA:Fitur Meta AI di WhatsApp: Ini Dia Cara Menonaktifkan dan Manfaatnya
BACA JUGA:Vietnam Libas Laos, Siap Hadapi Indonesia di Piala AFF 2024
Meski begitu, ada juga faktor kesengajaan yang memerlukan perhatian khusus.
“Kami menemukan bahwa beberapa kebakaran terjadi bukan hanya karena kelalaian, tetapi juga karena kesengajaan. Ini menjadi tantangan tambahan bagi kami untuk mencegahnya,” katanya.
Menjelang akhir tahun, Kadis mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat menggunakan kembang api atau alat-alat lain yang berpotensi menimbulkan percikan api.
“Perayaan Tahun Baru biasanya melibatkan banyak kegiatan yang menggunakan kembang api. Kami menghimbau warga untuk tidak menyalakan kembang api di area berisiko tinggi yang dapat memicu kebakaran. Kewaspadaan sangat penting agar momen perayaan tidak berujung bencana,” ujarnya.