Cara Gen Z Menolak Hustle Culture

Selasa 13 May 2025 - 21:07 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul pergeseran besar dalam cara generasi muda memandang hidup dan bekerja.

Jika dahulu kesuksesan identik dengan kerja keras tanpa henti alias hustle culture, kini lain. Sekarang banyak anak muda, terutama Gen Z, yang justru memilih jalan sebaliknya: soft living. 

Soft living adalah gaya hidup yang mengedepankan ketenangan, kenyamanan, dan keseimbangan hidup. Alih-alih mengejar target tanpa henti, para pelaku soft living lebih fokus pada kebahagiaan personal, kesehatan mental, serta keberlanjutan hidup yang tidak melelahkan. Prinsip dasarnya cukup sederhana. Yakni hidup tak harus terburu-buru. 

Istilah itu menjadi populer di media sosial, khususnya TikTok dan Instagram, dengan konten-konten bertema “slow mornings”, “mindful living”, dan “romanticizing your life”.

BACA JUGA:Manfaat Gluten Free bagi Tubuh

BACA JUGA:Sumber Serat dan Manfaatnya

Gen Z secara aktif menunjukkan bahwa mereka tidak ingin hidup untuk bekerja semata.

Mengapa Gen Z Menolak Hustle Culture?

Gen Z tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat, krisis iklim, pandemi global, dan ketidakpastian ekonomi.

Semua itu membuat mereka lebih reflektif terhadap hidup. Banyak yang menyadari bahwa hustle culture, meski dianggap glamor, gaya hidup itu sering kali berujung pada depresi, dan kehilangan arah hidup. 

Sebuah studi oleh Deloitte pada 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen Gen Z merasa stres dengan tekanan pekerjaan yang berlebihan. Mereka juga lebih vokal dalam menyuarakan pentingnya work-life balance dan kesehatan mental.

Soft Living Bukan Malas-Malasan

Penting untuk dicatat bahwa soft living bukan berarti anti kerja keras atau hidup tanpa ambisi. Sebaliknya, itu adalah bentuk kesadaran bahwa hidup layak dinikmati. Dan tidak seharusnya dikorbankan demi produktivitas yang melelahkan. Mereka tetap bekerja, tapi tahu kapan harus beristirahat, dan kapan harus fokus pada diri sendiri.

Banyak Gen Z yang memilih pekerjaan remote, freelance, atau bahkan membuat usaha kecil-kecilan yang bisa mereka kelola sendiri. Semua itu dilakukan untuk mempertahankan otonomi hidup dan menghindari tekanan kerja konvensional. 

Peran Media Sosial

Kategori :