JAMBI - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri mengatakan, belum ada kendala yang dihadapi petani padi dalam menghadapi musim kemarau ini. Di Kota Jambi sendiri, setidaknya ada 1.400 hektar lahan untuk pertanian.
"500 hektar untuk sawah, sisanya untuk tegalan," kata Evridal, Selasa (22/7).
Musim tanam di Kota Jambi sendiri, berkisar di bulan April atau September. Karena pada awal tahun 2025, yakni Januari hingga Maret merupakan musim penghujan.
Dalam periode Januari sampai Maret, petani di Kota Jambi sempat mengalami gagal panen, efek dari banjir yang menyapu padi yang baru ditanan.
BACA JUGA:3 Makanan Ampuh Bakar Lemak Secara Alami, Bantu Turunkan Berat Badan
BACA JUGA:Hancurkan Kolesterol Tinggi dengan 4 Buah Ini
"Jadi untuk petani sebenarnya sudah bisa memulai penanaman padi di sawah mulai dari bulan Mei sampai Juli ini. Kita akan targetkan penanaman khusus padi harus selesai 100 persen di bulan Juli,” katanya.
"Di bulan September atau Oktober nanti kita sudah bisa melakukan panen," tambahnya.
Terkait dengan cuaca sekarang, yang sudah mulai masuk musim kemarau, dia mengatakan tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena ini adalah musim kemarau yang sudah setiap tahun terjadi, bukan kemarau panjang.
"Perlu di ingat, bahwa ini bukan kemarau panjang," tegas Evridal.
Pemerintah Kota Jambi, melalui Dinas Pertanian telah melakukan upaya perbandingan data dari penyuluh yang telah ditunjuk. Dari hasil perbandingan data, belum ditemukan kendala bagi petani yang akan menanam padi. Khususnya dalam menghadapi musim kemarau.
"Karena Pemkot Jambi juga sudah memberikan bantuan berbentuk pompa air. Sebelum dipakai, para petani harus mengecek terlebih dahulu kondisi pompa tersebut. Apa masih bisa hidup pompanya, atau tidak,” katanya.
Ia juga menyampaikan, petani sudah siap untuk menghadapi musim kemarau.
"Kami lihat, para petani yang menanam padi sudah siap menghadapi musim kemarau panjang. Itu andaikata terjadi, kalaupun terjadi, masyarakat yang menanam padi sudah bisa memanfaatkan pasilitas pompa air meraka, dan meraka bisa mengambil air dari sungai Batanghari langsung," tutupnya.
Kedepannya, pihak Dinas Pertanian akan selalu update terkait kendala atau ada laporan dari para petani padi. Jika ada kendala, maka Dinas Pertanian akan turun ke lokasi. (cr02/enn)