Kedatangan tahun baru Masehi dan Hijriyah merupakan saat yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia.
Tahun hijriah dimulai dengan bulan muharram, safar, rabiul awal, rabiul akhir, jumadil awal, jumadil akhir, rajab, sya’ban, ramadhan, syawal, dzulqo’dah dan terakhir dzulhijjah.
Sedangkan masehi dimulai dengan januari, februari, maret, April, mei, juni, juli, agustus, September, oktober, November dan terakhir desember.
Oleh karena itu, dari perbedaan tersebut nampaklah perbedaan waktu perayaan dari tahun baru masing-masing.
Perlu diketahui bahwa tahun baru Masehi dan Hijriyah memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini perbedaan tahun baru Masehi dan Hijriyah.
BACA JUGA: Catat Tanggal-tanggalnya! Ini Dia Daftar Libur dan Cuti Bersama 2024
BACA JUGA:Siap-siap, Seleksi CPNS Bakal Dibuka Lagi di 2024
1. Tanggal awal tahun
Tahun baru Masehi dimulai pada tanggal 1 Januari, dan satu tahun Masehi berlangsung dari Januari hingga Desember, kemudian memasuki tahun berikutnya dimulai dari 1 Januari.
Sementara itu, tanggal awal tahun Hijriyah adalah 1 Muharram, dan satu tahun Hijriyah terdiri dari 12 bulan hingga mencapai tanggal terakhir Dzulhijjah.
2. Waktu pergantian tahun
Pergantian tahun Masehi terjadi pada pukul 00.00, di mana banyak orang bersedia menunggu hingga tengah malam untuk merayakannya.
Berbeda dengan itu, pergantian tahun Hijriyah terjadi saat matahari terbenam atau pada waktu maghrib.
BACA JUGA:Semakin Mencekam, Siang ini Warga Desa Badang Kembali Duduki Lahan Sawit PT DAS