Pada sore, sekitar pukul 15.30 WIB, ada satu armada yang membersihkan sampah tersebut, dengan petugas sekitar 4 orang, tak sebanding dengan tumpukan sampah yang dibersihkan.
Berdasarkan penuturan Prasetyo, pengendara yang melintas, tumpukan sampah itu sudah beberapa hari terjadi. Pihaknya tidak mengetahui sebab tumpukan sampah tersebut.
"Tidak tahu bang, kalau lewat sini, sampah memang banyak. Sudah beberapa hari ini," ujarnya.
BACA JUGA:Tugu Keris Jambi Tetap Jadi Tujuan Pelancong , Menyambut Malam Tahun Baru 2024
BACA JUGA:Jalur Alternatif Ikut Macet, Sejumlah Pengendara Menggerutu
Terpisah, Kota Jambi sendiri sebenarnya memiliki aplikasi Si Kesal (Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online) yang merupakan Sistem pengaduan masyarakat.
Konsep dari Si Kesal sendiri dilatar belakangi oleh adanya keinginan dari pemerintah untuk bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat.
Misalnya, disuatu perkampungan ada penumpukan sampah, macet, jalan rusak atau lainnya, masyarakat bisa mengambil momen tersebut (foto) dan langsung dilaporkan ke aplikasi Si Kesal.
Setiap pengaduan yang masuk ke dalam aplikasi Si Kesal, maka akan langsung terkoneksi ke OPD masing masing. Agar langsung ditindak lanjuti.
Aplikasi itu sudah ada sejak 2018 lalu, dan sudah diresmkikan penggunaannya untuk mendukung Kota Jambi sebagai Kota Pintar (Smart City). (*)