JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI T.B. Hasanuddin mengatakan keberadaan Wakil Panglima TNI yang kembali diaktifkan oleh Presiden Prabowo Subianto tidak akan menimbulkan fenomena "matahari kembar" di tubuh militer.
Dia mengatakan Wakil Panglima TNI dibutuhkan untuk membantu kinerja Panglima TNI yang memimpin organisasi besar.
Menurut dia, pengaktifan kembali Wakil Panglima adalah langkah yang sudah tepat. "Jadi, tidak ada nanti disebut sebagai Matahari Kembar. Tidak ada. Dia bertanggung jawab kepada Panglima TNI," kata Hasanuddin di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.
Dia mengaku sempat mempertanyakan mengapa jabatan Wakil Panglima TNI dihapus pada tahun 2000.
BACA JUGA:PDIP Tegaskan akan Bersuara Lantang Jika Program Pemerintah Tak Berpihak pada Rakyat
BACA JUGA:Nusron Wahid Minta Maaf
Menurut dia, penghapusan jabatan itu tidak masuk akal karena satuan-satuan di bawah Mabes TNI memiliki jabatan wakil kepala staf atau wakil komandan.
Contohnya, kompi yang memiliki sekitar 150 prajurit TNI pun memiliki wakil komandan kompi. Kemudian setiap matra pun memiliki wakil kepala staf, baik TNI AL, TNI AU maupun TNI AD.
"Ini TNI yang paling top, paling gede dari organisasi kok tidak ada wakil (panglima). Itu justru saatnya yang paling tepat," kata Hasanuddin.
Selain itu, dia mengatakan bahwa persaingan antara Panglima TNI dan Wakil Panglima TNI tidak akan mungkin terjadi karena jenderal bintang empat yang bisa menjadi Panglima TNI hanyalah yang pernah menjabat sebagai kepala staf matra sebelumnya.
"Wakil Panglima, walaupun berbintang empat, belum pernah menjadi kepala staf. Jadi, tidak bisa menjadi Panglima TNI," katanya. (*/Viz)