JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Upaya Pemerintah Kota Jambi dalam menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang juga terinfeksi penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) terus diperkuat. Melalui Dinas Sosial (Dinsos), pemkot melakukan penjangkauan intensif hingga tindakan isolasi guna memutus potensi penularan di masyarakat.
Kepala Dinsos Kota Jambi, Yunita Indrawati, menegaskan bahwa kasus ODGJ yang juga mengidap TBC harus ditangani secara khusus karena tingkat risiko penularannya yang tinggi. Oleh karena itu, koordinasi antara Dinsos, Satpol PP, dan tim lapangan dilakukan setiap hari untuk memastikan proses penanganan berjalan lancar.
“Saat ini kami telah menempatkan satu ODGJ yang positif TBC di lokasi isolasi khusus. Ini langkah penting agar pasien mendapat perawatan intensif dan tidak menularkan penyakit,” jelas Yunita, Rabu (13/8).
Penanganan terhadap pasien dengan kondisi ini biasanya memakan waktu antara enam hingga delapan bulan. Namun, bisa lebih cepat atau lambat tergantung respons terhadap pengobatan. Dinsos menekankan bahwa isolasi dilakukan demi kepentingan bersama.
“Kalau pasien tinggal di rumah tanpa pengawasan medis, besar kemungkinan obat tidak diminum teratur. Hal ini berbahaya karena TBC sangat mudah menyebar,” tambahnya.
Yunita juga mengungkapkan bahwa timnya rata-rata menangani satu laporan ODGJ per hari. Namun, dalam kondisi tertentu jumlah kasus bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat. Banyak dari mereka yang tidak dilaporkan oleh keluarga sejak dini.
“Kami seringkali baru menerima laporan saat kondisi pasien sudah tidak bisa dikendalikan. Keluarga memilih diam, dan ini menyulitkan penanganan awal,” ujarnya prihatin.
Menurut Yunita, masyarakat perlu meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan jiwa dan fisik anggota keluarga, serta segera melapor jika ada yang menunjukkan gejala gangguan kejiwaan atau penyakit menular.(*)
Kategori :