BACA JUGA:Tol Tempino – Simpang Ness Belum Berlaku Tarif, Masih Tunggu Keputusan Pusat
BACA JUGA:Bali Kembali Dilanda Banjir, Sungai Tersumbat Jadi Ancaman Serius
Meski demikian, sebagian pengguna media sosial juga menyoroti tindakan penyebaran video tersebut.
Mereka mengingatkan bahwa penyebaran konten semacam ini bisa berdampak panjang, baik secara hukum maupun psikologis bagi anak-anak pasangan tersebut.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Puskesmas Wolo tempat sang suami bekerja, maupun dari aparat kepolisian setempat terkait langkah hukum yang mungkin akan ditempuh.
Kasus ini masih sebatas viral di dunia maya, namun desakan publik agar ada tindak lanjut hukum terus bergema.
BACA JUGA:Dapat 13.235 SR Jargas, Maulana: Kota Jambi Siap Jadi Contoh Transisi Energi Nasional
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tak Menanggung 5 Operasi Ini, Wajib Tahu!
Fenomena penggerebekan semacam ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Namun, intensitas penyebaran video ke ranah publik membuat kasus di Kolaka ini terasa begitu besar dampaknya.
Tidak hanya menjadi bahan gosip, tetapi juga membuka diskusi tentang kesetiaan, tanggung jawab, dan dampak sosial dari perselingkuhan.
Kini, peristiwa penggerebekan di Desa Tolowe Ponre Waru tersebut menjadi salah satu topik terpanas, bukan hanya di Kolaka, tetapi juga di jagat maya nasional.
Tagar terkait penggerebekan itu bahkan sempat ramai di TikTok, menunjukkan betapa cepatnya publik menaruh perhatian pada isu-isu rumah tangga yang terseret ke ranah publik.(*)