Jepang - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi Jepang di awal tahun 2024 ini tercatat melonjak hingga 100 orang pada Sabtu 6 Januari 2024.
Sehari sebelumnya, jumlah kematian dilaporkan mencapai 98, namun berdasarkan laporan terakhir, dua kematian lagi terjadi di wilayah Anamizu.
Hingga Sabtu ini, jumlah orang hilang diketahui mencapai 211 orang di wilayah Ishikawa, dan masih dalam pencarian.
"59 orang yang tewas berada di kota Wajima dan 23 orang di Suzu, sementara yang lainnya dilaporkan berada di lima kota tetangga. Lebih dari 500 orang terluka, dengan sedikitnya 27 orang terluka parah," lapor pejabat Ishikawa, mengutip Assosiated Press.
BACA JUGA:Logstik Pemilu Tahap 1 Sudah Sampai 100 Persen di Kabupaten/Kota
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Urine Berwarna Kuning
Selain itu, gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo yang mengguncang Jepang itu telah menyebabkan sekitar 23.800 rumah tangga tidak mempunyai listrik di wilayah Ishikawa, dan lebih dari 66.400 rumah tangga tidak memiliki pasokan air.
Gempa yang sempat memicu peringatan tsunami hingga Rusia bagian timur di Semenanjung Noto di prefektur tengah Ishikawa pada Hari Tahun Baru itu juga telah menyebabkan banyak bangunan runtuh.
Atas bencana tersebut, Amerika Serikat mengumumkan bantuan sebesar 100 ribu dolar atau setara dengan Rp1,5 miliar pada Jumat, termasuk bantuan selimut, air dan pasokan medis, negara itu juga menjanjikan bantuan lebih banyak jika diperlukan.
BACA JUGA:Waspada! Ini Dia 7 Penyebab Badan Tiba-Tiba Menggigil
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Sebut ASN Semakin Vulgar Melanggar Netralitas Pemilu 2024
Seperti diketahui, Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, dan sebagian besar tidak menyebabkan kerusakan, dengan peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade. Namun, gempa besar terbaru ini telah menyebabkan ratusan bangunan runtuh dan kebakaran. (*)