JAKARTA – Wali Kota Jambi, Dr dr H Maulana, MKM, kembali menunjukkan komitmennya dalam menekan angka pengangguran terbuka di Kota Jambi melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Didampingi Ketua TP PKK Kota Jambi, Dr dr Hj Nadiyah Maulana, SpOG., serta jajaran Pemkot Jambi, Maulana melakukan audiensi ke Kementerian Ketenagakerjaan RI, tepatnya ke Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas), Jumat (3/10).
Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Solahudin, SE, MM, beserta jajaran. Dalam pertemuan itu, Wali Kota membahas potensi kerja sama pelatihan vokasi dan program pemagangan sebagai solusi peningkatan kompetensi pencari kerja di Kota Jambi.
“Alhamdulillah, dari audiensi ini kami memperoleh banyak informasi dan peluang kerja sama, seperti pemagangan untuk fresh graduate yang bisa diakses melalui aplikasi. Informasi lengkap akan segera kami sebarluaskan melalui media resmi Pemkot,” ujar Maulana usai pertemuan.
BACA JUGA:Serukan Disiplin dan Keterbukaan Informasi Jailani Jabat Plt Kadisdik
BACA JUGA:Maulana Minta Dukungan Pusat, Untuk Transportasi Ramah Lingkungan di Jambi
Ia mengungkapkan, sebagai ibu kota provinsi dan pusat perdagangan dan jasa, Kota Jambi memiliki tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi, yakni di atas 7 persen. Salah satu penyebabnya adalah arus urbanisasi dari luar daerah.
“Banyak warga luar daerah datang ke Kota Jambi untuk mencari pekerjaan dan menetap. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkot Jambi menginisiasi program pelatihan tematik melalui Balai Latihan Kerja Tematik (Balikat), sebagai bagian dari 11 program prioritas “Kota Jambi Bahagia”. Program ini menyasar anak-anak muda agar terampil dan mampu menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan kewirausahaan.
“Masalah pengangguran ini bukan hanya milik Kota Jambi, tetapi juga kota-kota besar lainnya di Indonesia. Namun kami yakin, melalui Balikat, angka pengangguran bisa ditekan secara bertahap,” tegas Maulana.
Selain itu, dalam kunjungan kerja ke wilayah Jabodetabek, Wali Kota Jambi juga menyambangi kantor IM Japan di Bekasi. Di sana, ia menjajaki peluang kerja sama pemagangan luar negeri bagi lulusan SMA dan SMK asal Kota Jambi.
“Kami sedang mempersiapkan program magang ke Jepang. Pendaftaran akan dibuka Desember ini, bekerja sama dengan lembaga pelatihan, Dinas Pendidikan, dan sektor usaha,” ungkapnya.
Menurut Maulana, selain mendapatkan pelatihan kerja, peserta magang juga akan menerima insentif dan pengalaman internasional yang dapat menjadi bekal untuk masa depan mereka.
Di sisi lain, Pemkot Jambi juga terus menggulirkan program lain untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah program Banharkat, yang menyediakan pinjaman modal usaha berbunga rendah sebesar 3 persen per tahun. Dana program ini disalurkan melalui Bank Jambi dan Bank BTN, dengan total plafon mencapai lebih dari Rp100 miliar.
“Program Banharkat kami tujukan untuk kelompok usaha masyarakat yang ingin memperkuat permodalan dengan bunga ringan. Ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah pada pelaku usaha kecil dan menengah,” tutup Maulana. (zen/enn)