MUARASABAK - Sejumlah pemukiman penduduk yang ada dibantaran sungai di Kabupaten Tanjab Timur mulai tergenang air.
Ini setelah adanya banjir kiriman yang berasal dari hulu sungai Batanghari, yang melanda beberapa wilayah di kabupaten ini.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Helmi Agustinius menjelaskan, sejak sepekan belakangan ini ketinggian air sunga di Kabupaten Tanjab Timur mulai mengalami peningkatan.
"Ini diakibatkan adanya limpahan air hujan dari daerah hulu Sungai Batanghari yang mengarah ke wilayah kita, dan berdampak dengan munculnya banjir ini," jelasnya.
BACA JUGA:Cara Mudah Hafal Alquran, Lewat SMART EDU di Merangin
BACA JUGA:Izin Ponpes Bakal Dicabut, Jika Terbukti Bersalah
Dari hasil pemantauan, saat ini ada dua wilayah yang terdampak akibat banjir tersebut. Dan diperkirakan ketinggian air ini akan kembali meningkat, seiring masih tingginya curah hujan di kawasan hulu Sungai Batanghari.
"Dua wilayah yang terdampak di kabupaten kita ini yaitu Desa Kuala Dendang, Kecamatan Kuala Jambi dan Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak," ujar Helmi.
Meski demikian, Helmi mengatakan, kondisi banjir ini masih dalam kategori aman, sebab masih dipengaruhi oleh pasangan surut air.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, jika dilihat dari alat ukur ketinggian air Sungai Batanghari yang dipasang di kawasan Kelurahan Simpang, memang ada peningkatan dan hal itu masuk dalam status siaga.
BACA JUGA:Fokus Latihan Fisik Jalani Kompetisi Muda Liga 1
BACA JUGA: Dinkes Bungo Imbauan Waspada Penyakit Pasca Banjir
"Yang paling terdampak itu pemukiman yang berada di pinggiran sungai. Apalagi saat adanya kiriman air dari hulu kemudian tumburan dengan air pasang dari hilir, ketinggian air bisa satu meter di kawasan itu dan sampai masuk ke rumah warga. Tapi tidak berlangsung lama," ucapnya.
Sementara itu, Purwanto, warga Kecamatan Berbak menyebutkan, selain menggenangi kawasan pemukiman, dampak dari banjir ini juga sudah menyasar ke kawasan pertanian warga.
"Sekarang ni bukan rumah warga saja yang terkana banjir mas, lahan padi warga juga sudah mulai terendam banjir," sebutnya.
Dikhawatirkan, kondisi banjir ini dapat merusak tanaman padi warga dan membawa dampak buruk lainnya.
BACA JUGA:Realiasi PBB Lewati target, Kembali Apresiasi Kecamatan dan Kelurahan
BACA JUGA:14 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik
"Ya, kalau kondisi air tinggi terus gini, bisa-bisa lahan padi ini jadi gagal panen mas. Apalagi umur tanaman padinya masih mudah. Kalau gagal panen, pastinya membuat kami rugi," pungkasnya. (pan/viz)