Berdasarkan hasil Kerangka Sampel Area (KSA) Padi Amatan September 2025, total luas panen padi Jambi tahun 2025 diperkirakan mencapai 80,71 ribu hektare, naik 30,97 persen atau setara dengan 19,09 ribu hektare dibandingkan tahun 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, dalam Siaran Pers menyebutkan bahwa peningkatan luas panen ini terlihat pada semua periode tanam, yakni subround I (Januari–April), subround II (Mei–Agustus), dan subround III (September–Desember).
“Pada subround pertama saja, luas panen kita sudah mencapai 9,58 ribu hektare, naik 56,60 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan hasil yang menggembirakan dan menjadi sinyal positif bagi ketahanan pangan daerah,” ujar Agus Sudibyo, Rabu (5/11).
Lebih lanjut, peningkatan juga terjadi pada subround II sebesar 6,40 ribu hektare atau naik 32,64 persen, serta subround III sebesar 3,11 ribu hektare atau meningkat 12,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kalau panennya naik, maka produksi kita naik. Apalagi kalau lahan naik, panen nya naik pasti produksinya akan naik, karena dua-duanya naik, kan lebih bagus,” tambah Agus.
Tidak hanya luas panen, produksi padi Jambi tahun 2025 juga meningkat tajam. Berdasarkan hasil yang sama, total produksi padi pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai 356,52 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 30,43 persen atau setara 83,42 ribu ton dibandingkan tahun 2024.
Peningkatan terbesar terjadi pada subround I dengan produksi 28,65 ribu ton (naik 28,32 persen), disusul subround II sebesar 27,33 ribu ton (naik 28,01 persen), dan subround III sebesar 11,89 ribu ton (naik 19,95 persen).
Ia juga menegaskan bahwa data tahun 2025 masih bersifat sementara, karena hasil untuk periode Oktober–Desember 2025 masih berupa potensi berdasarkan pengamatan hingga September.
Meski demikian, peningkatan ini menunjukkan prospek yang cerah bagi produksi pangan di Jambi.
Kategori :