MUARO JAMBI,JAMBIKORAN.COM - PT Brahma Binabakti kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui pemberian penghargaan kepada lima desa yang berhasil menjaga wilayahnya bebas dari karhutla sepanjang 2025.
Penghargaan ini menjadi bagian dari program apresiasi perusahaan kepada desa-desa yang dinilai aktif, konsisten, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap perlindungan lingkungan.
General Manager PT Brahma Binabakti, Japatar Banjarnahor, menyampaikan bahwa keberhasilan desa-desa tersebut tidak terlepas dari peran masyarakat, aparatur desa, serta sinergi yang terbangun dengan pemerintah daerah dan perusahaan.
“Kami meyakini bahwa pencegahan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Desa adalah garda terdepan dalam menjaga lingkungannya. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kerja keras masyarakat desa dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan sejak dini,” ujar Japatar.
BACA JUGA:Polda Jambi Tetapkan Pemilik Lahan 189 Hektare Resmi Jadi Tersangka Karhutla
BACA JUGA:Rooney Nilai Declan Rice Layak Jadi Kapten Timnas Inggris
Menurutnya, PT Brahma Binabakti secara konsisten mendorong pendekatan pencegahan berbasis partisipasi masyarakat, mulai dari peningkatan kesadaran, patroli mandiri, hingga penguatan koordinasi dengan pihak terkait.
Upaya tersebut dinilai efektif dalam menekan potensi kebakaran, khususnya di wilayah-wilayah rawan. Perusahaan juga secara rutin menggelar sosialisasi, apel siaga, hingga simulasi penanganan darurat bersama dengan seluruh desa di sekitar perusahaan.
Hasilnya luar biasa, lima desa binaan perusahaan berhasil menjaga wilayahnya dari Karhutla sehingga berhak mendapatkan reward berupa uang tunai masing-masing Rp 50 juta. Dua desa yakni Desa Teluk Ketapang dan Desa Kaos telah lebih dahulu menerima penghargaan pada Juni 2025 silam.
Penyerahan penghargaan langsung diserahkan oleh Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi H. Mahir bersamaan dengan kegiatan panen raya jagung yang merupakan bagian tanam jagung serentak inisiatif Polri dan Kementerian Pertanian.
“Saya berharap reward ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dan dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian desa. Saya juga berharap perusahaan dapat terus melanjutkan program seperti ini di tahun-tahun berikutnya, karena reward ini sangat membantu perekonomian desa, khususnya BUMDes,” ungkap Wabup Junaidi.
Sementara itu, tiga desa lainnya, yaitu Desa Suak Putat, Desa Suko Awin Jaya, dan Desa Tanjung Lanjut, menerima penghargaan pada November dan Desember 2025. Melalui reward Desa Bebas Karhutla, PT Brahma Binabakti berharap tidak hanya menekan angka kebakaran, tetapi juga menumbuhkan kesadaran jangka panjang tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Perusahaan berkomitmen untuk terus melanjutkan program serupa sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasional.
BACA JUGA:Rooney Nilai Declan Rice Layak Jadi Kapten Timnas Inggris
BACA JUGA:Bonus Rp1 Miliar per Emas Tak Berubah Kemenpora Pastikan Janji Presiden untuk Atlet SEA Games 2025
Estate Manager PT BBB Wahidin Nainggolan menjelaskan pemberian reward Desa Bebas Karhutla adalah bagian dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), program yang mengintegrasikan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan pengembangan ekonomi desa. Melalui DMPA, PT Brahma Binabakti mendorong desa untuk mengelola wilayahnya secara produktif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa praktik pembukaan lahan dengan cara membakar.
“DMPA adalah salah satu wujud nyata dari inisiatif Triputra Agro Persada (TAP) untuk Negeri yang bertujuan untuk menghadirkan dampak positif yang seimbang antara perlindungan lingkungan, penguatan ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional,” ujar Wahidin.
Ke depan, PT Brahma Binabakti berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengembangkan Program DMPA, serta memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat desa guna menciptakan desa-desa yang mandiri, tangguh terhadap risiko karhutla, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. (*)