Kerinci - Lagi, Pasca Banjir Besar di Kerinci warga kembali melihat satu gundukan ''Pulau Baru'' atau tanah hanyut lebih kurang 80 panjang dengan lebar sekitar 30 meter meter di Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Pergerakan Pulau Baru itu mengarahkan ke aliran pembuangan Danau Kerinci, tentu ini akan sangat berbahaya karena bisa saja banjir lebih besar kembali terjadi di Kerinci.
Hal ini disampaikan Dahrul, Kepala PBAT Danau Kerinci di Dinas Perikanan Ketahan pangan Kabupaten Kerinci, kepada Jambi Independent, dia mengatakan, terdapat satu lagi tanah hanyut di Danau Kerinci yang posisinya saat hampir mendekati pintu keluar air danau Kerinci di jembatan panjang sanggarang agung.
Dikatakan Dahrul, bahwa dirinya terus memantau perkembangan dan arah gerakan tanah hanyut yang baru diketahui nya tersebut saat ini tanah tersebut masih melakukan pergerakan. Tergantung arah angin, namun jaraknya sudah sangat dekat di pintu air keluar danau Kerinci.
BACA JUGA:Kantor Gubernur Dilempar Batu, Water Canon dan Gas Air Mata Harus Dilepaskan
BACA JUGA:Supir Truk Batu Bara Mengamuk, Jalan Kota Jambi Ditutup
Menurutnya ukuran tanah hanyut (Pulau Baru, red) yang baru ini tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan tanah sebelumnya yang seukuran dua kali lapangan bola.
“Untuk ukuran luas tanah yang baru diketahui hanyut di Danau Kerinci saat ini tidak jauh dari kantor Koramil Danau Kerinci dengan lluas sekitar 80x30 meter persegi panjang,” jelasnya.
Namun dirinya mengatakan yang mengkhawatirkan adalah posisi tanah yang hanyut mengarah ke jembatan panjang danau Kerinci yang jika sampai di muara Danau Kerinci tersebut bisa jadi aliran Danau Kerinci akan terganggu.
“Posisi tanah tersebut saat ini sekitar berjarak lebih kurang 700 meter dari muara Danau Kerinci di Sanggarang Agung,”jelasnya.
BACA JUGA:Mahfud Krktik Soal Petani Sedikit, Tapi Subsudi Pupuk Naik Tiap Tahun
Dirinya mengatakannya untuk posisi saat ini memang sudah menepi namun masih bergerak. Karena tadi jauh di tengah dengan bentuk persegi empat namun saat sudah memanjang artinya tanah ini masih terus bergerak.
“Kalau posisi tanah saat ini sudah di tepi namun masih terlihat bergerak karena angin, jarak nya sangat dekat dengan muara, kami juga akan melapor hal ini ke posko Tanggap Darurat,”katanya. (sap)