Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan bahwa edisi pertama Olimpiade Esports akan diluncurkan paling cepat pada 2025.
Bach juga menyatakan rencana tersebut belum 100 persen siap, tetapi studinya menunjukkan kemajuan pesat.
"Saya pikir kita dapat mengandalkan edisi pertama, yang menawarkan Olimpiade Esports pada 2025, atau paling lambat 2026," tutur Bach.
Keterlibatan pertama IOC dengan komunitas esports adalah dalam penyelenggaraan Forum Esports pada 2018 di Lausanne.
BACA JUGA:Ange Postecoglou: Tottenham Tutup Pintu Transfer, Fokus pada Skuad Saat Ini
BACA JUGA:Kubo Optimis Jepang Bisa Taklukkan Bahrain di Babak 16 Besar Piala Asia
Pada 2021, IOC mengembangkan Olympic Virtual Series, dan kemudian meluncurkan Olympic Esports Week di Singapura tahun lalu.
"Dengan ini, saya rasa kita bisa menyusun program yang sangat menarik namun juga berbasis nilai," imbuhnya.
Bach sebelumnya sempat mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan memainkan peran penting dalam masa depan olahraga dan Olimpiade.
"AI akan memainkan peran yang besar dan sangat penting tidak hanya untuk olahraga dan Olimpiade, tetapi untuk seluruh kehidupan kita," katanya.
BACA JUGA:Iwan Setiawan: STY Sebaiknya Fokus pada Target PSSI Sebelum Bicara Tawaran Melatih dari Negara Lain
BACA JUGA:Uzbekistan U-20 Unggul Tipis 3-2 atas Indonesia U-20 dalam Laga Uji Coba
Dengan bantuan IA, olahraga dapat dijadikan demokratis dengan menyediakan metode pelatihan, perawatan medis, dan perawatan kesehatan mental terbaik yang dapat digunakan oleh semua atlet di seluruh dunia.
"Dengan AI, kami kemudian dapat menyediakannya untuk semua orang," kata Bach.
AI akan meningkatkan solidaritas dengan para atlet dan menyebarkan nilai-nilai Olimpiade dan ajang Olimpiade dengan lebih baik.(*)