Sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi jahe terlalu banyak juga bisa menyebabkan mual.
Selain itu, jahe juga dapat meningkatkan aliran empedu, yakni sistem sekresi yang membantu tubuh memecah lemak.
Sehingga, konsumsi jahe terlalu banyak meningkatkan risiko gejala batu empedu bagi penderitanya.
4. Peningkatan risiko pendarahan
Konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko pendarahan, meski kecil. Hal itu dikarenakan jahe mengandung senyawa aktif yang bisa berperan sebagai pengencer darah.
Sehingga, bagi seseorang yang sudah mempunyai rencana menjalani operasi atau persalinan, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi jahe.
BACA JUGA:Ini Dia 9 Cara Menjaga Barang Pribadi dari Pencuri Saat Naik Transportasi Umum
BACA JUGA:Efeknya Mantap Bagi Kulit! Ini Dia 4 Manfaat Baby Oil Bagi Orang Dewasa
5. Hipoglikemia
Jahe diketahui dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Namun, mengonsumsi jahe terlalu banyak justru dapat menurunkan kadar gula darah pada tingkat yang berbahaya, dilansir dari TimesNowNews.
Konsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah, atau sering disebut sebagai hipoglikemia.
Nantinya, hipoglikemia akan menimbulkan gejala seperti sakit kepala, detak jantung tak teratur, mudah kelelahan, dan kecemasan.
6. Meningkatkan tekanan darah
Jahe yang dikonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah sehingga seseorang mengalami hipertensi. Hipertensi dapat memengaruhi kerja jantung dan sirkulasi darah menjadi terganggu.
Salah satu gejala yang dialami penderita hipertensi adalah sakit kepala ringan.