Masyarakat prihatin tentang bagaimana tindakan seperti ini dapat merusak citra dan kredibilitas DPRD Solok di mata publik.
BACA JUGA:Jakarta Tak Lagi DKI, DPR Sahkan UU DKJ
BACA JUGA:Dua Menteri Inggris Mengundurkan Diri, PM Terpaksa Rombak Kabinet
Aksi Dodi menuai kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat menilai tindakannya tidak pantas dan mencoreng citra DPRD.
Berbagai organisasi masyarakat sipil dan aktivis mengecam keras tindakan Dodi dan mendesak agar dia diproses hukum.
Dodi Hendra telah meminta maaf atas aksinya. Ia mengaku khilaf dan tidak bermaksud untuk mengancam Irmanudin.
Dodi menjelaskan bahwa pisau tersebut merupakan pisau lipat yang biasa dia bawa untuk keperluan sehari-hari.
BACA JUGA:Yuk Simak Tips Memilih Hijab Agar Tampil Stylish Saat Lebaran Nanti
BACA JUGA:Raphinha Bawa Barcelona Raih Kemenangan Tipis 1-0 atas Las Palmas
DPRD Kabupaten Solok telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kejadian tersebut. Tim investigasi akan mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi.
Masyarakat mendesak agar Dodi Hendra diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD.
Mereka juga meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas Dodi atas aksinya yang mengancam keselamatan orang lain.
Pihak berwenang dan otoritas terkait telah merespons insiden ini dengan serius. Mereka menyatakan bahwa tindakan Dodi Hendra tidak dapat diterima dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.(*)