JAMBI – Pembangunan jembatan di Jalan Lirik, Kenali Asam Atas, Kecamatan Kotabaru diketahui saat ini progresnya sudah 100 persen.
Hanya saja memang, pantauan di lapangan, jembatan tersebut belum dapat leluasa dilintasi sejumlah kendaraan. Terutama kendaraan mobil.
Ini lantaran, jembatan tersebut belum habis masa kontrak pengerjaannya. Sehingga jembatan tersebut belum dibuka untuk umum.
Sejumlah kendaraan motor, terlihat melewati sisi samping jembatan yang telah disediakan agar bisa melewati jalan tersebut.
BACA JUGA:Dayung Masih Jadi Cabor Andalan Jambi
“Sudah 100 persen. Tapi belum dibuka, habis kontrak 28 November besok. Tunggu kontrak habis, kita cek ulang dulu baru dibuka untuk umum,” ujar Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Jambi, Agustiawan Harmain, kemarin.
Perlu diketahui, di antara tujuan perbaikan dan pembuatan jembatan ini, untuk meminimalisir terjadinya banjir di kawasan tersebut.
Pasalanya, kawasan tersebut kerap terjadi banjir jika hujan turun dengan waktu yang cukup lama. Saat ini, jembatan di Jalan Lirik tersebut merupakan jembatan besi milik Pertamina.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan mereka,” singkat Agus beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Dana BTT Subsidi Harga Cabai
Kata Agustiawan, untuk perbaikan jembatan ini pihaknya menggelontorkan anggaran mencapai Rp1,5 miliar.
“Kita mohon maaf ke masyarakat apabila dengan ditutupnya jalan tersebut membuat ketidaknyamanan,” jelasnya.
Untuk diketahui, lelang pengerjaan jembatan ini terpantau dilaman LPSE Kota Jambi diikuti oleh 7 peserta. Dari hasil evaluasi, CV Dua Candi memenangkan tender ini dengan nilai penawaran Rp. 1.495.080.146,80.
Sebelumnya, Sekda Kota Jambi, A Ridwan menyebutkan, dari 11 kecamatan di Kota Jambi, lima di antaranya merupakan kawasan rawan banjir.
BACA JUGA:Satpol PP Sisir Warung Miras
Maka dari itu, perlu dilakukan antisipasi. Dia pun mengungkapkan, adapun wilayah di dalam Kota Jambi yang rawan musibah banjir seperti, Kecamatan Danau Sipin, Telanaipura, Jambi Timur, Jelutung dan Kotabaru.
“Lima kecamatan yang dianggap rawan banjir tersebut, berada di pinggiran Sungai Batanghari dan aliran anak sungai. Sehingga jika Sungai Batanghari meluap maka lima kecamatan itu terdampak banjir,” terangnya. (zen)