MEDIA di Tiongkok sibuk juga menggali dari mana asal perdana menteri Singapura yang baru nanti: Lawrence Wong.
Mereka menemukannya: dari pulau Hainan. Bukan dari Ipoh, Malaysia.
Ayah Wong orang desa di Hainan. Tepatnya di sebuah desa sekitar 75 km dari kota besar Haikou. Nama desanya: Bei Shan Chun. Di kecamatan Hui Wen Zhen. Kabupaten Wen Chang.
Dari video yang diunggah media di sana, rumah ayah Lawrence Wong masih ada di desa tersebut. Utuh. Kosong. Satu-satunya rumah kosong di desa itu. Dari video tersebut terlihat suasana pedesaannya. Banyak pohon pinang di sekitarnya.
BACA JUGA:Serapan Anggaran Muaro Jambi Rendah, Kepala BPKAD : Baru 13 Persen
BACA JUGA:Harga Cabai Berangsur Turun Di Pasar Tradisional Kualatungkal
Dari pulau Hainan sang ayah merantau ke Semenanjung –sekarang Malaysia. Menetap di Ipoh. Saat itu Ipoh makmur karena jadi pusat tambang timah di zaman itu.
Dari Ipoh sang ayah pindah lagi ke Singapura. Wong lahir di Singapura.
Ya sudah. Itu sudah tidak penting lagi. Kalau ayahnya orang Pulau Hainan, Lawrence Wong sudah jadi orang Pulau Singapura.
Kalau pun Wong lahir di Hainan, jabatan tertingginya hanya gubernur. Lahir di Singapura ia bisa jadi perdana menteri –meski Pulau Singapura jauh lebih kecil dari Hainan.
BACA JUGA:Objek Wisata Pulau Berhala Selalu Diserbu Masih Menjadi Pilihan Utama Masyarakat
BACA JUGA:Kekurangan Armada Pengangkut Sampah DLH Muaro Jambi
''Peristiwa besar melahirkan tokoh besar''.
Kebesaran Covid telah melahirkan Lawrence Wong. Kita pun –yang bukan warga Singapura– masih terngiang dengan kata-katanya: ''kewajiban memakai masker hanya bagi yang sakit''. Artinya: bagi orang sehat tidak harus pakai masker.
Kata-kata itu dipuji karena dianggap sangat logis: yang sakit jangan menularkan penyakit ke yang sehat.