JAMBIKORAN.COM - Seorang wanita berinisial AS(24) melaporkan bahwa ia dirampok di kediamannya, Perum Pondok Permata Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada hari Senin, 15 April 2024.
Dalam laporannya AS mengaku kehilangan sebuah iPhone Pro Max 13 dan sejumlah perhiasan.
Setelah diselidiki, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan bahwa iPhone dan perhiasan sebenarnya digadaikan AS sendiri.
Polsek Manyar dan Satreskrim Polsek Gresik juga melakukan serangkaian penyelidikan terkait kasus tersebut. Mereka mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan, dan AS selaku korban kemudian dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
BACA JUGA:Siswa Bisa Cek Langsung Dana PIP di Bank, Ini Penjelasan Salah Satu Guru SD di Kota Jambi
BACA JUGA:Serahkan SK, Sri Purwaningsih Beri Pesan Ini kepada 2.535 PPPK Kota Jambi yang Baru Dilantik
"Namun korban saat itu tidak dapat dihubungi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Minggu, 21 April 2024.
Polisi mulai merasa ada kejanggalan dari situ, terutama setelah memeriksa rekaman CCTV yang disita. Aldhino menyatakan bahwa setelah pemeriksaan, tidak ditemukan orang tak dikenal atau mencurigakan di TKP.
Polisi terus menyelidiki untuk menguatkan dugaan rekayasa perampokan tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata iPhone dan perhiasan yang dilaporkan dirampok oleh AS digadaikannya sendiri ke sebuah kantor pegadaian di Gresik. Polisi kemudian berhasil menemukan dan mengamankan AS.
Dari hasil pemeriksaan, AS mengaku sengaja menyusun rencana palsu tentang menjadi korban perampokan karena merasa takut pada suaminya , karena telah menggadaikan iPhone dan perhiasannya.
BACA JUGA:Aston Villa Menang 3-1 atas Bournemouth, Crystal Palace Hancurkan West Ham 5-2
BACA JUGA:Everton Berhasil Keluar dari Bayang-bayang Degradasi Usai Kalahkan Nottingham Forest 2-0
Duit hasil penggadaian barang tersebut digunakan oleh AS untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan seseorang
“Alasan pelapor membuat laporan polisi dikarenakan pelapor takut diketahui oleh suami karena memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan," pungkas Aldhino.(*)