Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Kendaraan Listrik-Yolanda Permata-Kemendag.go.id

JAMBIKORAN.COM - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menyebutkan, bahwa tanah air memiliki potensi besar pada pengembangan industri kendaraan listrik atau electric vehcle (EV).

Ini dikatakannya pada rapat kerja Kementerian Perdagangan 2024-2025 yang diadakan di Semarang Jawa Tengah.

Hal ini dikarenakan keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketahanan dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik.

Wamenda mengatakan, mengingat kompleksitas lingkungan global, Indonesia memiliki modal untuk pertumbuhan ekomomi dan stabilitas politik yanb baik.

BACA JUGA:Jokowi Sebut Pabrik Baterai Mobil Listrik Akan Beroperasi Bulan Depan

BACA JUGA:Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Membutuhkan Kolaborasi

Indonesia juga mampu menyelenggarakan pemilihan parlemen dan menjalankan proses transisi yang berkelanjutan tanpa gangguan besar.

"Kondisi ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan EV untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia," kata Jerry 

Menurut Jerry, pemerintah Indonesia mempunyai beberapa kebijakan strategis, termasuk kebijakan hilirisasi nikel.

Kebijkan ini telah meningkatkan nilai tampah perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global.

 “Pemerintah Indonesia juga tengah menggalakkan pengembangan teknologi untuk mengurangi polusi dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, hal ini didukung dengan kekayaan sumber daya alam nikel yang dimiliki Indonesia sehingga berpotensi  menjadi hub produksi kendaraan listrik di Asia,” kata Jerry 

Indonesia juga berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 4,47 miliar dolar AS pada maret 2024, surplus ini telah bertahan selama 47 bulan berturut-turut sejak mei 2020.

BACA JUGA:4.000 Mobil Listrik Digunakan Mudik

BACA JUGA:Kemenhub Larang Motor Listrik Ikut Program Mudik Gratis 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan